Dedie A. Rachim: Jam Keberangkatan Maju 4.30, Kondisi Stasiun Bogor Sudah Landai

Senin 20 Apr 2020, 15:10 WIB
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim meninjau penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Stasiun Bogor

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim meninjau penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Stasiun Bogor

BOGOR –  Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim meninjau penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Stasiun Bogor, Senin (20/4/2020).

Dalam peninjauan tersebut, tampak dihadiri oleh Direktur Prasarana pada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Edi Nursalam, dan jajaran Pemkot Bogor.

Dari pantauan, tidak nampak antrean penumpang seperti yang terjadi pada pekan sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan jam operasional commuter line dimajukan menjadi jam 04.30 WIB dari sebelumnya mulai beroperasi pada jam 06.00 WIB.

"Pagi ini kita melihat situasi di Stasiun Bogor lebih landai ya. Kenapa bisa terjadi situasi seperti ini?, karena kereta beroperasi sejak pukul 04.30 WIB. Ini bentuk antisipasi, apalagi senin biasanya kita lihat penumpukan penumpang sangat banyak," kata Dedie.

Ia menambahkan, langkah ini sebagai bagian konsistensi PT KAI, PT KCI dan BPTJ dalam memastikan penerapan PSBB ini terjaga dengan baik.

"Jadi apa yang kita lakukan sisa-sia. Sebelumnya KCI memulai perjalanan pukul 06.00 WIB itu pasti jumlah penumpukan akan sangat terjadi. Jadi, dengan begini paling tidak ada jalan keluar untuk memastikan physical distancing dan sosial distancing di dalam gerbong," ujarnya.

"Target kita adalah menurunkan tingkat penyebaran Covid19 di Kota Bogor maupun daerah lain yang ada di Jabodetabek. Ini konsistensinya harus kita jaga, masyarakat juga semakin paham dan yang pasti kita ingin tidak terjadi lagi. Untuk Kota Bogor, sudah enam yang sembuh dari Covid. Momentum ini jangan sampai jadi berbalik malah jadi satu penyebaran yang masif itu yang kita takutkan," tandasnya.

Sementara itu, Edi Nursalam menyatakan bahwa dari pantauannya sudah 14 kereta yang diberangkatkan dari jam 05.00 WIB hingga jam 06.00 WIB. 

"Kalau kita lihat dari rata-rata harian turunnya sampai 85 persen. Biasanya sampai jam 6 itu sudah 10 ribu penumpang. Sekarang hanya 1.700-an, sudah jauh sekali menurunnya," kata Edi.

Ia berharap, penerapan PSBB ini bisa berhasil karena memang targetnya mengurangi pergerakan orang semaksimal mungkin agar bisa memutus mata rantai penyebaran covid-19.

"BPTJ sudah rapat dua kali dengan instansi terkait. Kemudian malam hari kita dengan Menko Maritim. Kita siapkan 15 unit bus untuk antisipasi  jika ada lonjakan penumpang tapi ternyata tidak. Bus tetap standby. Kapan dibutuhkan, kita sudah siap," tegasnya. (yopi/tri)

News Update