Polisi akan Periksa Kejiwaan Pria yang Mengaku sebagai Ketua Anarko Sindikalis Indonesia

Jumat 17 Apr 2020, 12:50 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana didampingi Kabid Humas Kombes Yusri Yunus dan Dirres Krimum Kombes Suyudi Ario Seto menunjukkan barang bukti.(dok/Ilham)

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana didampingi Kabid Humas Kombes Yusri Yunus dan Dirres Krimum Kombes Suyudi Ario Seto menunjukkan barang bukti.(dok/Ilham)

JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, polisi akan melakukan tes kejiwaan terhadap pria bernama Pius yang menyebut dirinya Ketua Anarko Sindikalis Indonesia.

Bahkan, pria tersebut juga menyebut dirinya dengan julukan A1. Kepada polisi, Pius mengaku sebagai pimpinan kelompok Anarko pada tahun 2015.

Adapun Pius diperiksa polisi terkait kasus pencurian yang menjeratnya. Ia juga ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tersebut.

"Kita juga ada rencana untuk mengecek kejiwaan dari yang bersangkutan. Selama ini, setiap dilakukan pemeriksaan pasti yang keluar itu bicaranya tidak sesuai dengan orang yang sadar seperti biasanya," ujar Yusri kepada wartawan, Jumat (17/4/2020).

Saat itu kata Yusri, Pius ditangkap karena mencuri helm polantas (polisi lalu lintas) di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Minggu (12/4/2020). Ketika ditangkap, polisi melihat Pius memiliki tato di dadanya yang mirip dengan simbol kelompok Anarko.

"Satu sisi memang ketika ditangkap, yang bersangkutan dalam keadaan mabuk berat. Kami juga masih mengecek urine dan darahnya," kata Yusri. 

Hingga kini, polisi masih mendalami kasus tersebut. Sehingga belum dapat dipastikan apakah Pius benar pimpinan kelompok Anarko.

Untuk diketahui, sebuah video berdurasi 1 menit 29 detik beredar viral di media sosial. Video itu menunjukkan yang seorang pria bertelanjang dada yang bernama Pius, dan mengaku sebagai Ketua Anarko Sindikalis Indonesia, serta menyebut dirinya dengan julukan A1. 

"Nama saya Pius Laut Labungan tempat lahir Ambon 7 Juni 1995. Saya adalah A1, saya Ketua Anarko Sindikalis Indonesia dengan tujuan tatanan dunia baru tanpa pemerintahan," kata Pius. 

Tak hanya itu, Ia bahkan menyebut ada anggota anarko lain yang memiliki tugas serta julukan berbeda dalam kelompok tersebut.

"Saya punya A2 bernama Johan yang bertugas dalam pencarian dana. Saya punya A3 Andreas Tagala yang bertugas sebagai koordinator lapangan. A4 Siamanaloho, yang bertugas sebagai pemberi doktrin," lanjut Pius. 

News Update