JAKARTA - Pastikan kebutuhan pokok aman, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2020). Ia pun memastikan stok beras, gula pasir dan bawang putih aman hingga lebaran mendatang.
"Dari hasil pengecekan yang kami lalukan, semua stok masih sangat aman. Kedepannya saya bisa menjamin untuk stok beras, bawang putih dan gula pasir aman hingga lebaran," Ujar Menteri Perdagangan Agus, Kamis (16/4) usai mengecek ke pasar Induk Beras Cipinang.
Dikatakan Agus, masih amannya stok beras hingga lebaran ini karena dalam dua bulan kedepan juga akan terjadi panen raya. Sementara untuk bawang putih, pihak food station sendiri baru saja mengimpor 1160 ton bawang putih dari cina. "Memang impor sedang dihentikan, namun 1160 ton bawang putih yang didapat itu merupakan relaksasi impor," ujarnya.
Menteri Agus menambahkan, untuk stok gula pasir yang ada di gudang pasar Induk Beras sendiri, saat ini ada sekitar 4000 ton. Meski jumlah itu sedikit berkurang lantaran keterlambatan panen, namun ia menjamin kedepannya stok gula pasir akan aman.
"Seharusnya kan bulan ini sudah panen, namun mundur jadi dua bulan. Namun masih tetap aman, dan mudah-mudahan kedepannya bisa teratasi dengan cepat," ungkapnya.
Menteri Agus juga meminta warga untuk tetap tenang, karena stok kebutuhan pokok itu masih sangat aman. Karena itu, masyarakat agar tidak panic buying pada saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). "Tak perlu panik dan memborong barang-barang, semua masih aman," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Umum Food Station, Arief Prasetyo Adi menambahkan, ditempatnya sendiri sudah disiapkan 31 ribu ton beras dan tambahan 7700 ton. Sementara untuk gula pasir, ada sekitar 4000 ton yang dirasa siap untuk kebutuhan warga. "Dengan stok yang ada itu, dipastikan aman hingga bulan puasa mendatang," katanya.
Ditambahkan Arief, untuk bawang putih akan masuk 40 kontainer ke tempatnya. Sehingga, harga bawang putih yang sebelumnya melambung bisa terus ditekan.
"Harga yang kita harapkan di pasar Kramatjati sampai Rp26 ribu, kemudian di pasar turunan mencapai Rp35 ribu. Dan diharapkan angka itu bisa cepat terealisasi," pungkasnya. (ifand/mb)