Kecam Pilwagub DKI, Pengamat: Resepsi Pernikahan Saja Dibubarkan

Senin 06 Apr 2020, 14:05 WIB
Suasana Pilwagub DKI Jakarta yang digelar oleh DPRD DKI Jakarta, di tengah pandemi Corona, Senin (6/4/2020). (ist)

Suasana Pilwagub DKI Jakarta yang digelar oleh DPRD DKI Jakarta, di tengah pandemi Corona, Senin (6/4/2020). (ist)

JAKARTA - Pelaksanaan Pemilihan Wakil Gubernur (Pilwagub) DKI Jakarta oleh DPRD DKI Jakarta, Senin (6/4/2020), menuai kecaman karena dilangsungkan di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Salah satunya disampaikan oleh pengamat pemerintahan, Adi Prayitno. Ia menyebut, DPRD DKI telah memperlihatkan contoh buruk kepada masyarakat. Yaitu tetap menggelar keramaian di tengah mewabahnya virus Corona, meski melalui protap kesehatan yang berlaku. 

“Padahal mengumpulkan warga dalam acara resepsi pernikahan saja dibubarkan aparat. Ini namanya tebang pilih,” kata Adi, Senin  (6/4/2020).

Ia pun heran mengapa anggota DPRD DKI bersikeras menyelenggarakan pemilihan orang nomor 2 di ibu kota. Mengingat virus Corona atau Covid-19 terus mewabah. 

Terkait alasan Gubernur DKI, Anies Baswedan membutuhkan pendamping untuk penanganan Corona, Adi menilai hal itu terlalu mengada-ada. Karena jauh sebelum Corona mewabah, Anies pun membutuhkan wakil untuk membantunya menangani berbagai masalah kota. Seperti banjir, kemacetan dan penataan kota.  

“Tapi kenapa sekarang malah seakan-akan dipaksakan. Harusnya sebagai wakil rakyat dalam hal ini sisi kemanusiaan lebih dikedepankan dibanding kepentingan politik," ujarnya.

BacaKalahkan Calon PKS, Politisi Gerindra Ahmad Riza Patria Menang Telak Jadi Wagub DKI

Komentar senada juga disampaikan sejumlah warga Jakarta. Cintya Fitriani menilai apa yang dilakukan DPRD DKI menandakan adanya krisis etika politik.

"Dalam kondisi seperti ini mereka harusnya berpikir bagaimana mendukung Pemprov DKI dalam mengatasi wabah ini dengan mengeluarkan kebijakan anggaran untuk memenuhi kebutuan bantuan medis dan lain-lain. Buka menguber kekuasaan. Apalagi saya yakin saat ini warga tidak terpikir akan pentingnya keberadaan wagub. Yang penting corona ini segera berakhir,” ucapnya. 

“Saya sangat tidak setujui adanya pemilihan wagub dengan kondisi ini. Ini hanya mengggambarkan DPRD kita hanya haus kekuasaan,” imbuhnya. 

Dalam Pilwagub DKI di Gedung DPRD DKI Jakarta, siang tadi, politisi Gerindra, Ahmad Riza Patria berhasil mengalahkan politisi dari PKS, Nurmansjah Lubis, secara telak. Hasil akhir penghitungan suara, Riza mendapatkan 81 suara sedangkan Nurmansjah 17 suara. Sebanyak dua suara lainnya dianggap tidak sah.

News Update