JAKARTA – Wakil Jaksa Agung RI Arminsyah yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, semasa hidupnya dan mengabdi pada Korps Adhyaksa dikenal pegawai rendah hati dan pendengar setia terhadap anak buahnya.
Pria kelahiran Padang, Sumatera Barat, 3 Mei 1960 ini menurut Kapuspenkum Kejagung Hari Setiyono, merupakan figur pemimpin yang dekat dengan pegawai, rendah hati, perhatian, dan pendengar setia. Banyak prestasi yang ditorehkan oleh peraih gelar doctor cumlaude dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK), 3,92 dari Universitas Airlangga (Unair) pada 18 Maret 2016 silam.
Tokoh reformasi Jaksa yang telah tiada itu, almarhum yang menjabat Jaksa Agung Muda bidang Pidana Khusus (Jampidsus) menyajikan desertasi berjudul Redefinisi Hukum Konsep Kesengajaan dalam Tindak Pidana Korupsi.
Ia pun dikenal sebagai salah satu ujung tombak reformasi kejaksaan. Keberhasilan mengangkat citra korps dengan menyabet predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (Kemenpan RB) birokrasi, merupakan bukti totalitas kerja almarhum.
Pria yang gemar olahraga sepeda itu juga selalu mendorong pemanfaatan sarana dan perbaikan sistem informasi dan teknologi (IT) di institusi yang membesarkan namanya. Berkat konsistensi dan kerja kerasnya, Kejaksaan menjadi salah satu lembaga negara yang modern dan terpercaya.
Mantan JAM Intelijen yang juga pernah dipercaya sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung, itu punya gagasan menarik terkait upaya membangun manusia melalui 5 kecerdasan, yaitu kecerdasan fisik, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, dan kecerdasan semangat spiritual.
Selain itu Arminsyah merupakan Mantan Ketua Kontingen Asian Para Games 2018 turnamen olahraga khusus difabel se Asia. Ia yang membawa obor api di Kalimantan Barat pada tahun 2018. (adji/tri)