Isolasi Wilayah Kota Tegal, Warga Berharap Kompensasi

Minggu 29 Mar 2020, 21:42 WIB
Sejumlah warga membicarakan rencana isolasi kota yang diterapkan Pemerintah Kota Tegal. (ist)

Sejumlah warga membicarakan rencana isolasi kota yang diterapkan Pemerintah Kota Tegal. (ist)

TEGAL - Pemerintah Kota Tegal menerapan isolasi wilayah mulai Senin (29/3/2020). Warga berharap pemerintah memberi kompensasi agar warga tetap bisa melanjutkan hidup selama isilasi tersebut.

"Sampai sekarang ndak ada kompensasi apa-apa. Padahal katanya mulai diberlakukan besok," ujar Bam, warga Desa Cabawan, Kecamatan Nargadana, kepada Poskota.id, Minggu (29/3/2020).

Ia bersama sejumlah warga lain berkumpul membicarakan aturan isolasi wilayah yang segera diberlakukan. Mereka berharap bantuan sudah disiapkan sebelum kota benar-benar dikunci. 

Menurutnya, yang adalah tawaran paket sembako murah. Pembelian harus menyertakan kartu keluarga.

"Beras 5 kg, gula 2 kg dan minyak 1 liter harganya Rp86 ribu," ungkapnya. "Uang sudah diserahkan tapi barang baru datang Selasa."

Ia menilai paket sembako itu mestinya digratiskan. "Kompensasi dari pemerintah, begitu," katanya.

Juki, Ketua RT setempat,  mengatakan sembako murah itu sejatinya program sudah lama. Namun baru saat ini terealisir. 

"Kami warga memang berharap ada kompensasi dari pemerintah bila kota benar-benar ditutup dan kami dilarang keuar rumah untuk mencari nafkah," katanya.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono sebelumnya menyebut akan melakukan lockdown setelah satu waerganya terinfeksi virus Corona. Ia kemudian menggantinya dengan istilah isolasi wilayah untuk menjaga masyarakat Kota Tegal dari bahaya penularan Covid-19.

"Ini juga sebagai upaya untuk menyukseskan program pemerintah pusat dalam mengampanyekan social distancing dan physical dintance," jelasnya.

Menurutnya, isolasi wilayah yaitu memberikan akses terbatas kepada masyarakat luar daerah untuk masuk ke Kota Tegal melalui penutupan akses jalan. 

News Update