Mobil Berisi Keluarga Tersambar Kereta Api, Satu Balita Luka Parah

Sabtu 28 Mar 2020, 12:45 WIB
Ilustrasi.

Ilustrasi.

SEMARANG - Mobil Daihatsu Sigra Putih yang ditumpangi satu keluarga tertabrak kereta api (KA) Barang di perlintasan tanpa palang, sebelah timur Stasiun KA Gambringan, Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (27/3/2020) sekitar pukul 22.30 WIB.

Untungnya dalam tabrakan itu tidak ada penumpang yang meninggal dunia. Namun seorang balita mengalami luka parah dan dilarikan ke rumah sakit .

Menurut keterangan, tabrakan tepatnya terjadi di wilayah Dusun Sanggeh, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Grobogan. Mobil Daihatsu Sigra nomor polisi H 8743 TR berpenumpang empat orang. Yakni, pengemudi bernama M Idries Suherman (36), warga Tembalang, Kota Semarang beserta istri dan kedua anaknya yang berusia 6 dan 3 tahun.

Saat itu, mobil tersebut berjalan dari arah utara ke selatan hendak menyeberangi perlintasan tanpa palang pintu. Pada saat bersamaan, ada kereta api pengangkut barang yang melaju dari arah Semarang menuju Surabaya.

Karena jaraknya sudah dekat, tabrakan tak bisa dihindari. Akibat tabrakan ini, mobil sempat tersambar di bagian depan hingga terpental beberapa meter dan terguling.

Tidak lama berselang, sejumlah warga dibantu petugas dari berbagai instansi berupaya mengeluarkan orang yang berada dalam kendaraan warna putih itu.

Dari keempat orang, tiga di antaranya hanya mengalami luka ringan. Sedangkan satu anak laki-laki berusia 3 tahun langsung dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya cukup parah.

Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro mengungkapkan, kecelakaan berada di perlintasan tidak terjaga pada km 10+700 jalur hulu Gambringan-Jambon.

“Sekitar pukul 22.38 WIB, kami terima info dari masinis yang mengabarkan kalau keretanya tertempel mobil di perlintasan yang tidak terjaga. Saat itu, kereta api dalam perjalanan dari Tanjungpriok menuju Kalimas Surabaya. 

Disebutkan, sore hari sebelumnya juga terjadi peristiwa yang sama di perlintasan tidak terjaga pada km 59+7 antara Stasiun Gambringan dan Stasiun Ngrombo,” katanya.

Ia menegaskan, kejadian kecelakaan di perlintasan yang tidak terjaga sudah sering terjadi. Untuk itu, PT KAI khususnya Daop 4 Semarang, meminta kepada pihak regulator agar secepatnya mengambil tindakan, apakah perlintasan sebidang itu akan ditutup atau dikelola untuk dijaga.

“Perjalanan KA juga sangat rawan dan bahaya bila masih banyak perlintasan yang tak terjaga atau bahkan munculnya perlintasan liar. Bukan tidak mungkin perjalanan KA akan terganggu dan membahayakan para penumpang atau barang yang diangkutnya, bila kejadian serupa terulang lagi,” tandasnya. (suatmadji/ys)

Berita Terkait

News Update