JAKARTA - Pengendara yang melintasi Jalan Raya Bogor sebelum Flyover Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur, mengeluhkan perbaikan saluran air yang saat ini dilakukan. Pasalnya, kemacatan yang mencapai 3 kilometer kerap terjadi setiap hari lantaran jalanan yang ada hanya tersisa satu lajur saja.
Keluhan itu disampaikan warga melalui pesan singkat yang disampaikan ke redaksi Pos Kota. Dimana dalam pesan yang bertuliskan, kepada pihak terkait, tolong percepat perbaikan saluran air di Jalan Raya Bogor. Pasalnya, karena perbaikan itu setiap hari macet parah terjadi karena jalan yang bisa dilintasi hanya tersisa satu lajur. Terima kasih (08218836xxx)
Kasatpel Sudin Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Ciracas, Sarkam mengatakan, pihaknya meminta warga bersabar atas peroyek yang tengah dikerjakan itu. Pasalnya, pengerjaan crossing saluran air ditarget rampung satu bulan. "Karena tingkat kesulitannya cukup tinggi, kami targetkan rampung dalam satu bulan ini atau 21 April mendatang," katanya, Rabu (25/3).
Dikatakan Sarkam, lambatnya perbaikan karena pihaknya dihadapkan dengan berbagai permasalahan hanya ada. Mulai dari gangguan lalulintas dan konstruksi saluran air yang ada di lokasi. "Karena selain pengerjaannya harus menunggu jalan sepi, di ujung saluran juga terhalang oleh elevasi flyover," ujarnya.
Sarkam menambahkan, dengan pembuatan crossing saluran air, debit dari depan kantor pelatihan kerja bakal dialirkan ke Kali Baru yang membentang di wilayah Kecamatan Pasar Rebo. Terlebih selama ini saluran yang itu sudah tak berfungsi baik sehingga kerap tergenang meski tak hujan. "Ditambah lagi dengan adanya rusun yang pembuangannya juga lewat situ, makanya kerap meluber," terangnya.
Sarkam menuturkan pengerjaan crossing yang membentang di dua jalur Jalan Raya Bogor, ditangani sepenuhnya Sudin SDA Jakarta Timur. Sementara untuk masalah pengaspalan beton (Hotmix) untuk mengembalikan kondisi jalan ke semula ditangani Sudin Bina Marga Jakarta Timur. "SDA menangani salurannya, kemungkinan nanti hotmixnya kita minta tolong ke Bina Marga," tuturnya. (ifand/yp)