Rapid Test, Petugas Medis Datangi dari Pintu ke Pintu Rumah Warga Bekasi

Kamis 26 Mar 2020, 06:20 WIB
Suasana rapid tes bagi para medis sebelum mereka disebar ke 12 kecamatan yang ada di Kota Bekasi. (saban)

Suasana rapid tes bagi para medis sebelum mereka disebar ke 12 kecamatan yang ada di Kota Bekasi. (saban)

BEKASI - Sebanyak 365 tenaga medis akan door to door ke rumah warga Kota Bekasi. Mereka  terdiri dari 65 analis kesehatan dan 300 tenaga kesehatan, termasuk petugas puskesmas yang dibantu aparatur di 12 kecamatan. 

Sebagai syarat mereka dapat memeriksa waerga, mereka menjalani Rapid Test Corona di Stadion Patriot Candrabhaga, Rabu (25/03/2020). “ Mereka akan disebar ke 12 kecamatan Kota Bekasi untuk memeriksa kesehatan masyarakat dalam menyikapi wabah penyebaran Covid-19 atau virus Corona,” ujar Rahmat Effendi, Walikota Bekasi.

Pepen, sapaan akrab Rahmat Effendi, mengatakan bahwa tujuan rapid test Corona kepada para medis ini bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran. Sebab, mereka yang telah jalani kegiatan ini akan bersentuhan langsung kepada masyarakat secara dari pintu ke pintu.

“Jadi sebelum masyarakat diperiksa, kita harus pastikan petugas medis ini dalam kondisi sehat,” kata Rahmat..

Mekanisme tapid test Corona massal kepada, sambungnya, warga diubah dengan metode mendatangi dari pintu ke pintu rumah warga. Ini dilakukan setelah mendapat masukan dari anggota DPRD Jawa Barat.

Metode inidiyakininya bisa menekan pemyebaran Covid-19. “Kita berdoa saja agar wabah ini dapat teratasi dengan tanpa menimbulkan lagi korban jiwa,” tandasnya.

Sementara itu Ketua Satuan Tugas (Satgas) Darurat Penanggulangan Bencana Covid-19 Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono mengatakan ada beberapa titik untuk rapid test corona. Di antaranya, RSUD Kota Bekasi, Mapolres Metro Bekasi Kota dan Kodim 0507 Bks.

“Di Stadion Patriot khusus tenaga medis seluruh Puskesmas, dan rumah sakit yang ada di Kota Bekasi,” kata Tri.

Menurutnya, ada beberapa kategori dalam penanganan rapid test. Terutama Orang Dalam Pengawasan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), para medis, camat, lurah, tokoh agama dan tokoh pemuda.

“Intinya yang bersentuhan langsung oleh masyarakat luas. Bukan untuk umum atau terbuka luas bagi masyarakat. Kita peruntukan juga bagi masyarakat yang keluarga atau lingkungnya sudah terpapar Virus Corona,” jelas Tri. (saban/yp)

Berita Terkait

News Update