Jokowi Ungkap Alasan Tak Lakukan Lockdown

Selasa 24 Mar 2020, 12:05 WIB
Presiden RI, Jokowi  (ist/setkab)

Presiden RI, Jokowi (ist/setkab)

JAKARTA - Pemerintah telah menegaskan, tidak akan mengambil opsi lockdown menghadapi wabah Covid19. Presiden Joko Widodo,mengaku mendapatkan pertanyaan mengenai alasan tidak memaksakan lockdown yang dinilai dapat mencegah penyebaran Covid19.   

Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas dengan gubernur seluruh provinsi melalui video teleconference, Selasa (24/3/2020).         

"Kemudian kenapa ada yang tanya kepada saya, kenapa kebijakan lock down tidak kita lakukan?" ungkapnya.

Jokowi menjelaskan, opsi lockdown tidak diambil pemerintah karena menilai setiap negara memiliki karakter  dan budaya yang berbeda, sehingga kebijakan negara lain tidak belum tentu bisa berjalan di Indonesia.

"Setiap negara memiliki karakter, budaya dan kedisiplinan yang berbeda. Sebab itu saya tidak memilih jalan itu. Itu sudah saya pelajari. Saya memiliki analisa seperti ini, dari semua negara ada semua. Kebijakan mereka apa, mereka lakukan apa hasilnya seperti apa semua dari Kemenlu terus kita pantau setiap hari," jelasnya.

Presiden menyebut kebijakan yang cocok diterapkan di Indonesia, adalah fisical distancing atau menjaga jarak. Jika fisical distancing dilakukan secara disiplin, Jokowi yakin penyebaran Covid-19 bisa dicegah.   

"Sehingga di negara kita yang paling pas adalah fisical distancing. Menjaga jarak aman. Itu terpenting. Kalau itu dilakukan saya yakin kita bisa mencegah penyebaran Covid19. Tapi membutuhkan ketegasan yang kuat. Jangan sampai yang udah diisolasi, saya membaca berita, sudah diisolasi masih bantu tetangga yang mau hajatan. Masih beli HP dan belanja.  Saya kira kedisiplinan untuk mengisolasi yang paling penting," tetang Jokowi. 

"Parcial isolated, mengisolasi sebuah RW, Kelurahan, penting. Tapi betul-betul dengan kedisiplinan yang kuat. Kalau ini bisa dilakukan saya yakini skenario yang kita pilih mana berikan hasil yang baik," tandas Presiden. (ikbal/mb)

News Update