INDRAMAYU – Ledakan keras meluluhlantakan sebuah bedeng, tempat memproduksi petasan dan kembang api di Desa Lobener, Kecamatan Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (21/3/2020) malam sekitar pukul 21:15 WIB.
Meskipun terjadi ledakan dahsyat, namun tidak sampai merenggut korban jiwa. Sebab saat kejadian itu berlangsung, kondisi bedeng, tempat para pekerja melakukan aktifitas sehari-hari, dalam keadaan sepi. Para pekerja sudah pulang ke rumah masing-masing.
Saking kerasnya suara ledakan, warga yang tinggal di lain kecamatan pun seperti Kecamatan Lelea, Widasari dan Kecamatan Indramayu sempat dibuat kaget mendengar suara dentuman keras yang sanggup memecahkan heningnya suasana malam hari itu.
Selain memporakporandakan bedeng, tempat memproduksi kembang api dan petasan, ledakan sangat keras itujuga membuat rumah pemilik bedeng , Wnd di Desa Lobener, Kecamatan Jatibarang rusak.
Rumah itu kebetulan letaknya berbatasan dengan pemukiman warga di Desa Telukagung, Kecamatan Indramayu.
Bahkan sejumlah kaca rumah warga di sekitar bedeng banyak yang pecah. Beberapa asbes milik penjual bakso pun terlempar. “Saya pulang ke rumah dan sempat memeriksa salah satu ruang penuh debu. Debu itu ternyata masuk ke kamar dari dua asbes atap rumah yang lepas,” ujar seorang ibu.
Seorang warga yang kebetulan melintasi jalan Balas di dekat lokasi kejadian mengemukakan, saat ledakan terjadi, atap bedeng yang memproduksi petasan itu seketika ambruk. Tak lama kobaran api tampak menjulang ke angkasa.
“Kobaran api terlihat terang benderang tadi malam. Kami waktu itu kebetulan lagi nongkrong, kaget juga mendengar suara ledakan yang sangat keras,” ujar Yan (23).
Sumber ledakan masih dalam penyelidikan pihak berwajib. Namun kata warga, tak tertutup kemungkinan ledakan itu berasal dari serbuk atau bahan baku pembuat kembang api jenis gasing. Serbuk mesiu sehabis diracik itu menumpuk di suatu tempat. Belum sempat dikasukkan ke dalam selongsong gasing keburu meledak.
Sejak Sabtu (21/3/2020) malam polisi yang mendapat laporan langsung menuju ke bedeng, guna melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Olah TKP dilanjutkan pada Minggu (22/3/202) siang. Sejumlah petugas melanjutkan pemeriksaan di TKP. Meskipun demikian, belum dapat disimpulkan asal muasal ledakan di bedeng itu. (taryani/tri).