Mulai Senin, Anies Batasi Jam Operasional Transportasi Umum Massal

Sabtu 21 Mar 2020, 06:50 WIB
Suasana di Stasiun MRT.(dok)

Suasana di Stasiun MRT.(dok)

JAKARTA  -  Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membatasi jam operasional seluruh transportasi yang beroperasi di Ibu Kota mulai dari MRT, LRT, hingga Transjakarta. Hal itu pasca Jakarta ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Bencana Covid-19.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan skema pembatasan transportasi yakni membatasi jumlah penumpang dan jam operasi. Selain itu, semua antrian harus dilakukan di ruang terbuka atau tidak dilakukan di ruang tertutup baik itu stasiun maupun halte.

"Akan diterapkan jarak aman di semua antrean. Seluruh jajaran Pemprov, Polda, dan Kodam nanti akan berada di lapangan mulai hari Senin (23/3/2020) pagi untuk memastikan ada kedisiplinan di sini," kata Anies saat jumpa Pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/3/2020).

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan seluruh transportasi umum massal di Jakarta akan beroperasi dari pukul 06.00 hingga 20.00 WIB. Sementara calon penumpang yang akan mengantri di stasiun atau halte disesuaikan dengan kapasitas bus atau kereta.

"Kami tegaskan kembali kepada masyarakat yg akan menggunakan layanan angkutan umum kami imbau selalu menjaga social distancing artinya ada jarak aman antara penumpang minimal satu meter yang direkomedasikan WHO," kata Syafrin.

Sementara Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar, menyatakan transportasi umum hanya digunakan untuk hal-hal yang sangat mendesak dan tetap menjaga jarak aman antar penumpang. Data terahir jumlah penumpang MRT telah menurun drastis dari 100 ribu penumpang per hari menjadi 28 ribu.

"Mulai hari senin 23 maret 2020 jam oeprasi MRT akan disesuaikan mulai jam 6 pagi sampai dengan jam 20.00 yanh kedua gateway akan tetap kami pertahankan pada jam sibuk dari jam 7 sampai jam 09.00 WIB 5 menit, dan jam 17.00 sampai 19.00 WIB  19.00 5 menit, dan pada jam di luar itu akan 10 menit sambil melihat perkembangan selanjutnya," papar William.

Kapasitas jumlah penumpang MRT Jakarta pun dibatasi menjadi 60 orang per kereta (gerbong). Sehingga dalam satu rangkaian yang memiliki 6 kereta hanya terdapat 360 penumpang.

Plt. Direktur Utama PT. Transpotasi Jakarta, Yoga Adiwinarto, turut menyampaikan penyesuaian operasional Bus Transjakarta bahwa akan melayani hanya sampai pukul 20.00 WIB. Namun, dipastikan calon penumpang terahir yang telah berada di halte akan diangkut.

"Angkutan malam hari kami tiadakan per hari Senin. Lalu juga kapasitas tiap-tiap bus, itu juga kami batasi sama seperti hari ini, yaitu untuk bus gandeng atau bus artikulated, dari tadinya 150 jadi 60 pelanggan. Lalu juga utk bus single sebanyak 30 pelanggan satu bus," papar Yoga.

Sementara rute yang akan dioperasikan hanya rute dalam koridor jadi. Sehingga rute Non-BRT, Royaltrans, angkutan perbatasan, dan Metrotrans akan dihentikan operasinya. Ia juga mengimbau penumpang agar tetap menjaga jarak aman antar penumpang. (yendhi/yp)

News Update