ADVERTISEMENT

Jahe, Kunyit dan Temulawak adalah Produk Pertanian untuk Kesehatan

Kamis, 19 Maret 2020 17:53 WIB

Share
Jahe, Kunyit dan Temulawak adalah Produk Pertanian untuk Kesehatan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Viral di grup-grup percakapan tentang anjuran mengonsumsi jahe, kunyit dan temulawak seiring wabah Covid-19 menyebar. Pasalnya, jenis tanaman rempah ini disebut dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan virus maupun bakteri. Benarkah demikian?

Kepala Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Kementerian Pertanian (Kementan), Evi Savitri Iriani menyampaikan bahwa tanaman jahe, kunyit dan temulawak adalah tanaman rempah yang mengandung partikel kekebalan tubuh. Menurut dia, baik temulawak maupun jahe mengandung senyawa kurkumin dan gingerol yang sangat aman dikonsumsi masyarakat.

"Herbal khususnya kunyit dan temulawak mengandung kurkumin. Sementara jahe mengandung gingerol yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh bila diminum secara rutin," kata Evi, Kamis (19/3/2020).

Evi pun menerangkan perbedaan produk obat dengan tanaman rempah. Produk obat, menurut dia, adalah tanaman yang sudah diolah menjadi ramuan dan obat di Kementerian Kesehatan. Sedangkan rempah adalah jenis tanaman yang bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

"Kalau di kami (Kementan) belum bisa sampai ke produksi obat karena kami tidak punya wewenang untuk uji klinis yang harus dilakukan dokter," ujarnya.

Untuk meningkatkan kebugaran tubuh, lanjut Evi, masyarakat dianjurkan meminum ramuan rempah sekali dalam sehari. Pola hidup sehat itu bisa dilakukan dengan cara sederhana, yakni merebus bahan rempah dengan air mendidih.

"Atau bisa juga menggeprek bahan rempah lalu menyiramnya dengan air panas. Bisa juga minum yang instan, walapun biasanya sudah ada gulanya, jadi jangan kebanyakan karena nanti malah kadar gula meningkat. Kalau yang sudah berupa kapsul ikuti saja aturan pakai di kemasan," katanya.

Sejauh ini, lanjut Evi, Balittro sudah menghasilkan beberapa varietas rempah unggul serta menyediakan benih dan budidaya untuk kebutuhan tanaman rampah dan obat. "Kami sudah menghasilkan varietas jahe merah, jahe emprit, kunyit, temulawak, kencur, pala, lada, cengkeh dan kayumanis," katanya.

Kasubdit Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Kementan, Wiwi Sutiwi mengatakan bahwa konsumsi rempah tahun ini cenderung meningkat, karena banyak masyarakat yang mulai sadar akan pentingnya kebugaran tubuh melalui konsumsi produk pertanian.

"Terutama setelah adanya kasus penularan covid 19 yang membuat masyarakat menyadari pentingnya produk pertanian untuk kesehatan. Bahkan akhir-akhir ini konsumsi jahe dan rempah cenderung meningkat tajam," katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Yulian Saputra
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT