"Izin yang diterbitkan hanya 4 unit, tapi pada praktiknya pengembang ingin membangun 37 unit. Sudah mempromosikan ke masyarakat sebanyak itu," jelasnya.
Kehadiran perumahan ini menimbulkan kekhawatiran warga akan terjadinya banjir. Pasalnya, tanah tersebut menjadi resapan air saat musim hujan.
Sebelumnya, Humas pengembang Yanto mengakui pihaknya sedang mengajukan perubahan perizinan agar bisa membangun lebih banyak hunian tipe aparthouse. (tiyo/tri)