Pemprov Lacak Warga Jawa Barat yang Hadiri Tabligh Akbar di Malaysia

Minggu 15 Mar 2020, 13:40 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.(ikbal)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.(ikbal)

JAKARTA – Pemprov Jawa Barat tengah menelusuri orang-orang asal Jawa Barat yang sempat menghadiri tabligh akbar di Masjid Sri Petaling, Malaysia pada 28 Februari hingga 1 Maret lalu.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, penelusuran dilakukan guna mencegah penyebaran virus Corona.

Pasalnya terdapat 696 WNI yang hadir dalam acara tersebut. Diketahui Kementerian kesehatan Malaysia menyebut setidaknya ada 12 orang yang positif Corona yang turut hadir dalam tablig akbar.

"Penelusuran berikutnya tabligh akbar di Malaysia itu, diduga ada peserta-peserta yang datang dari Jawa Barat, kami juga sudah lacak" ujarnya dalam konferensi Pers di Bandung, Jawa Barat, Minggu (15/3/2020).

Selain itu, pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan Pemprov Jabar juga tengah melacak pergerakan peserta di sebuah seminar di Sentul, Kabupaten Bogor. Diketahui satu pasien positif Corona meninggal di Solo dan disebutkan sempat menghadiri seminar tersebut. 

"Seminar di Kabupaten Bogor itu sedang dilacak pergerakan peserta seminarnya. Karena menurut informasi ada dugaan yang meninggal di Solo pernah berseminar beberapa hari di Sentul, Kabupaten Bogor," tandasnya.

Dalam kesempatan itu Kang Emil juga mengungkapkan ada 706 orang di Jawa barat yang tengah dipantau di Jawa Barat.

"Yang dipantau, yaitu orang-orang yang tidak masuk rumah sakit tapi dicurigai pola aktivitas sosialnya ada 706. Yang sudah selesai, artinya isolasi pribadinya sudah beres 256 orang. Yang masih dipantau karena waktunya belum habis ada 448 orang," jelasnya.

Sementara itu terdapat 182 pasien dalam pengawasan (PDP) di Jabar. Dari jumlah tersebut 54 orang dinyatakan negatif virus dan 28 orang masih menunggu hasil pemeriksaan.

"Lalu ada 6 orang positif. Enam orang positif itu adalah dua yang warga Depok (kasus) pertama, kasus 01 dan 02. Kemudian satu warga Cianjur yang meninggal dunia, yang dulu disampaikan Bupati Cianjur, ternyata data terakhir yang kami terima pasien positif Corona. Kemudian dua di Kabupaten Bekasi, adalah istri dan anak dari pasien yang di Cianjur. Itu juga positif. Satu di Kota Bandung positif dan satu di Kota Cirebon yang dirawat di RSUD Sunan Gunung Jati," urai Kang Emil. (ikbal/tri)

News Update