Keluarga Sempat Membantah, Korban Meninggal di Tambun Positif Corona

Minggu 15 Mar 2020, 15:52 WIB
ilustrasi

ilustrasi

BEKASI – Buntut penjelasan resmi kasus meninggalnya pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bernama Darja, 50, warga Perumahan Villa Bekasi Indah, Mangunjaya, Tambun Selatan, karena terkena virus corona, keuarga korban tidak terima dan akan menuntut  siapa pun yang menyebarkan berita ini.

“Kami bingung mau mengambil langkah-langkah pengamanan  di rumah korban,” ujar satu pengurus RW 012, tempat tinggal korban.

Menurutnya  di rumah itu masih ada dua anaknya dan seorang nenek, mereka bertiga dilarang berinteraksi dengan tetangga, “Biar kami yang memenuhi kebutuhan mereka dan tentu saja harus ada pengawasan dari  dokter atau dinas kesehatan,” ujar Toyo, satu pengurus, saat dihubungi Pos Kota.

Pihaknya juga akan berbicara baik-baik dengan keluarga korban,  yang memang rumahnya berjauhan, “Kami ingin bicara dari hati ke hati soal penanganan ini, karena ini bukan aib, tetapi musibah yang harus ditangani bersama-sama,” jelasnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Minggu (15/3/2020), menjelaskan soal hasil uji laboratorium RS di Bandung soal penyebab kematian korban.

Hal senada juga disampaikan Alamsyah, Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Bekasi,dia membenarkan jika warganya yang tinggal di Mangunjaya,  Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi itu meninggal dengan hasil lab positif corona. Menurutnya, hasil kematian Darja baru diketahui baru-baru ini setelah hasil lab keluar dari rumah sakit.

"Jadi begini, beliau (alamrhum) saat di RSDH Cianjur masih berstatus suspect, sampai dengan dimakamkan itu statusnya masih suspect ternyata hasil lab keluar, beliau (alamarhum) dinyatakan positif (corona)," kata Alamsyah, Minggu (15/3/2020), kepada wartawan.

Alam juga membenarkan jika saat ini dua anggota keluarga Darja, yaitu anak dan istrinya berstatus positif corona. Namun, keduanya sudah di isolasi di salah satu rumah sakit rujukan di Jawa Barat,

"Sekarang kondisinya (dua warga positif corona) sudah stabil di rumah sakit," ujar dia.

Alamsyah menegaskan jika sejuah ini pihaknya masih terus melakukan pemantauan terhadap dua warganya yang masuk dalam daftar pasien terinfeksi wabah virus mematikan itu. Setiap waktu, pihaknya akan mengkonfirmasi ke Kementerian Kesehatan.

"Kalau sembuh bisa pulang, ada banyak kriteria sembuh, seperti yang ABK (Anak Buah Kapal/ Diamond Princes) di karantina dahulu sembuh bisa pulang eminggu, ya gitu. Nanti di isolasi lagi secara mandiri di rumah," tandasnya.

Sebelumnya Yayat, keluarga korban, saat jenazah datang membantah jika Darja terinfeksi virus corona. Kata dia, RSDH Cianjur juga telah memberikan klarifikasi atas dugaan terpaparnya Darja dari virus corona.

“Dari rumah sakit Dokter Hafis di Cianjur dokter juga menyatakan ini negative virus corona,” kata Yayat di rumah duka Perumahan Villa Bekasi Indah, Selasa (3/3/2020) lalu, kepada wartawan.

Dia saat itu mengklaim jika adik iparnya itu meninggal atas penyakit pembengkakan paru-paru hingga mengalami sesak nafas. Sakit itu sudah dirasakan sejak Darja bertugas di Malaysia.

 Sebagai informasi, Darja tewas di RSDH Cianjur dengan sejumlah gejala, mulai dari batuk, flu, dan sesak nafas sepulangnya dari tugas ke Malaysia pada 14-17 Februari lalu.

Darja sempat mendapatkan perawatan di RS Mitra Bekasi. Namun, Darja selanjutnya menuju kediaman saudaranya di Cianjur. Disana, sakit Darja kambuh dan dilarikan ke RSDH Cianjur.

Darja sempat hendak dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Namun, belum dirujuk, Darja mengehembuskan nafas terakhirnya. (saban/tri)

News Update