“Bagaimana kami warga disini di bilang tergesa-gesa. Kami nanya ke ibu korban mau dimana di makamkan dan di jawab di Bogor saja. Kami sudah bantu tapi masih juga di fitnah oleh bapaknya korban,”kata Andre kepada wartawan Rabu (11/3/2020) sore.
Pernyataan serupa juga disampaikan Roni, pembina Perum Permata Hijau Bogor dan Maulana, ketua pemuda dan Sukri, seorang guru sekaligus ketua paguyuban Perum Permata Hijau.
Warga yang merasa di tuduh dengan pernyataan ini bergolak. Situasi ini akhirnya di atasi Bhabinkamtibmas dengan mempertemukan kedua belah pihak.
“Kedua korban ditolong warga dan pengemudi mobil Hermawan Muktar dengan membawa kedua korban ke rumah sakit. Data di Unit Laka Lantas Dramaga diketahui bahwa keluarga korban dan penabrak sudah menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat serta keberatan untuk membuat laporan Polisi,” kata AKP Ita Puspita Lena, Kasubag Humas Polres Bogor.
Olah TKP serta pemeriksaan saksi-saksi sudah dilakukan penyidik. (yopi/tri)