JAKARTA - Pasien positif virus Covid19 (Corona) hingga Rabu (11/3/3020) pagi berjumlah 27 orang. Hal ini didasari pernyataan pemerintah melalui Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus COVID19 (corona), Achmad Yurianto pada Selasa (10/3/2020) sore.
Dari 27 kasus positif corona, hampir setengahnya penularan tidak terjadi di Indonesia melainkan dari luar negeri (imported case). Tercatat sebanyak 13 kasus atau 48.15 persen merupakan imported case. Sedangkan kasus penularan lokal ada 14 kasus (51.85 persen).
Banyaknya imported case tersebut, menimbulkan pertanyaan terkait antisipasi pemerintah terhadap penyebaran virus terutama di pintu-pintu masuk tanah air, seperti di bandara.
Di sisi lain, pemerintah mengaku sudah menerapkan pemeriksaan kesehatan secara ketat bagi orang yang baru datang dari luar negeri, dengan pemeriksaan menggunakan thermal scanner dan kartu kesehatan (health alert card).
Yurianto mengakui orang yang tertular di luar negeri, bisa saja tidak terdeteksi dengan thermal scanner. Menurutnya ada dua indikasi yang memungkinkan orang yang tertular lolos alat pendeteksi suhu badan yakni, tengah dalam masa inkubasi atau dalam pengaruh obat penurun panas.
"Pasti kalau tidak terlacak oleh thermal scanner berarti memang suhunya tidak panas. Ada dua (kemungkinan penyebabnya). Satu, apakah murni dalam masa inkubasi. Atau sebenarnya sudah muncul gejala yang ringan dalam pengaruh obat, misalnya dia merasa flu tapi dia bisa beli obat, ada obat penurun panas di dalam obat flu ini. Pasti panasnya turun, sehingga tidak terdeteksi," terangnya, Selasa (10/3/2020).
Yurianto menambahkan, selain thermal scanner, antisipasi yang dilakukan adalah dengan health alert card. Dengan kartu tersebut, pemerintah dengan mudah melakukan penulusuran.
"Tapi kan kita tetap menggunakan health alert card. Dan ini yang kemudian menjadi sangat berfungsi karena dia menyadari betul dari daerah yang berisiko dan kemudian datang ke tanah air dan kemudian sakit. Maka dengan membawa kartunya datang ke rumah sakit dan kita kemudian lakukan tracing," tandas Yuri. (ikbal/mb)