Peneliti Kementerian PUPR Periksa Pergerakan Tanah Jembatan Lauri

Rabu 11 Mar 2020, 15:30 WIB
Tim dari Kementerian PUPR turun ke jembatan nasional Lauri di Kecamatan Sogaedu, Kabupaten Nias,Sumatera Utara, untuk melakukan penelitian atas pergerakan tanah yang memicu kerusakan proyek jembatan.(samorsir)

Tim dari Kementerian PUPR turun ke jembatan nasional Lauri di Kecamatan Sogaedu, Kabupaten Nias,Sumatera Utara, untuk melakukan penelitian atas pergerakan tanah yang memicu kerusakan proyek jembatan.(samorsir)

MEDAN – Tim dari Kementerian PUPR kembali turun ke jembatan nasional Lauri di Kecamatan Sogaedu, Kabupaten Nias ,Sumatera Utara, untuk melakukan penelitian atas pergerakan tanah yang memicu kerusakan proyek jembatan tersebut.

Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementerian PUPR bersama Satker wilayah 3 serta tim Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II melakukan serangkaian identifikasi menggunakan berbagai peralatan, memeriksa kontur tanah, mendalami patahan yang terjadi serta hal-hal lain yang menyebabkan tanah bergerak dan retak hingga ke sebagian badan jalan dan jembatan.

Setelah melakukan penelitian, tim bertolak meninggalkan lokasi. Tim peneliti yang dicoba dikonfirmasi wartawan belum dapat memberitahu hasil, sebab harus mengolah data terlebih dahulu.

Sementara PPK 3.5 Nias BBPJN, Firman Hutauruk, Selasa (10/3/2020), membenarkan kedatangan tim Kementrian PUPR untuk meneliti pergerakan tanah jembatan Lauri.

 "Kedatangan mereka untuk kedua kali. Mereka akan mengolah data dulu. Hasilnya nanti akan kita publikasi luas kepada masyarakat, bahwa terbengkalainya jembatan itu bukan unsur kesengajaan,"jelasnya.

Terkait kelanjutan pembangunan jembatan itu, masih kata Firman, pihak balai terus mengupayakan anggaran agar segera finalisasi. Begitu juga Firman mengharapkan wargacmemberi dukungan nyata. Pasalnya, jembatan itu dibangun untuk kepentingan masyarakat.

Kepala desa Lauri, Judiman Zandroto mengakui bahwa adanya pergerakan tanah mengakibatkan amblasnya permukaan tanah di arah selatan jalan.

"Harus ditangani cepat, jika tidak akan merembes ke bagian lain dan akses ke Nias Selatan bisa putus total,"ucapnya. (samosir/tri)

Berita Terkait
News Update