Kasus 'Local Transmission', Ini Alasan Daerah Asal Pasien 27 Dirahasiakan

Rabu 11 Mar 2020, 16:15 WIB
Ilustrasi.

Ilustrasi.

JAKARTA – Pemerintah tidak mempublikasikan daerah asal pasien 27 yang positif virus COVID 19 atau corona. Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus COVID 19 (corona), Achmad Yurianto menandaskan publikasi daerah tidak memiliki arti terkait penanganan virus corona. Pasalnya penyebaran virus melalui pergerakan orang, bukan daerah asal.

"Kalau kami tidak sebut daerah, berkali-kali saya sampaikan, tolong di pahami juga ini faktor pembawanya orang, bukan daerah. Sehingga tak miliki arti terkait dengan daerah," ujarnya di Kantor Presiden, Rabu (11/3/2020).

"Misalnya rumah saya di Bogor, sehari-hari saya gak di Bogor kok. Saya bisa bergerak kemana-mana. Artinya bukan daerah yang jadi ukuran. Karena itu inilah yang kemudian berkali-kali saya katakan kita tidak akan buat zonasi. Ini beda dengan malaria, DBD dan beda dengan penyakit lainnya," jelas dia.

Diketahui pasien 27 merupakan kasus yang penularannya belum ditemukan. Pasien 27 belum bisa dikaitkan dengan pasien positif lainnya dari klaster Jakarta dan bukan penularan dari luar negeri atau imported case. Kasus tersebut disebut sebagai local transmission.

Yurianto mengatakan saat ini pihaknya terus berupaya melakukan penelusuran (contact tracing) terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak secara langsung dengan pasien 27.  Tim kesehatan sudah memeriksa keluarga dari pasien tersebut dan dinyatakan negatif virus corona.

"Yang pasien 27 masih dilakukan tracing. Tapi kontak dekatnya, keluarga dan sebagainya sudah kita pastikan beberapa kali tes negatif. Tapi tetap kita lakukan, memang sulit untuk  laksanakan tracing," ungkapnya.

Guna menekan penyebaran virus cirona semakin meluas, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini berharap agar lingkungan komunitas lebih sadar dan waspada.

"Kewaspadaan yang berkali-kali kita sampaikan adalah kewaspadaan komunitas bukan kewaspadaan kita sendiri. Komunitas kita ajak mewaspadai permasalahan ini ," tutup Yurianto. (ikbal/tri)

News Update