YANG namanya emas, biar dibenamkan dalam lumpur ya tetap emas. Begitulah Ahok, setelah dipenjarakan hampir dua tahun dia masih banyak job untuk berkiprah di negeri ini. Di kala sedang membenahi Pertamina, dia dinominasikan menjadi pimpro IKN di Kaltim. Seyogyanya Ahok biarkan fokus untuk membereskan Pertamina.
Ketika Ahok BTP dipenjarakan sebagai korban politik identitas, banyak kalangan menilai karier Ahok di pemerintahan wasalam. Ternyata tidak. Selepas dari Mako Brimob Depok dia dipromosikan sebagai Komut Pertamina. Kata orang Gerindra, Ahok ini Komut rasa Dirut. Jawab Ahok enteng saja, “Saya memang Dirut yang nyamar jadi Komut.”
Beberapa bulan di Pertamina, dia sudah bikin gebrakan. Misalnya, transparansi pengadaan barang. Sekarang pengadaan crude, LPG dan BBM termasuk status kapal charter sudah dapat diakses melalui website resmi perseroan. Karenanya yang biasa main gelap-gelapan demi mencari keuntungan pribadi mapun kelompoknya jadi mati kutu.
Ahok juga merencanakan turunnya harga gas industri, sebagaimana permintaan Presiden Jokowi. Dan mulai 1 April mendatang, hal itu akan terwujud. Pendek kata Ahok akan terus membenahi BUMN migas, terbebas dari mafia yang terus menggerogoti dan jadi benalu negara.
Di kala Ahok sibuk membenahi Pertamina, terbetik kabar bahwa Ahok masuk nominasi sebagai Pimpro IKN (Ibukota Negara) di Kaltim, bersama 3 kandidat lainnya. Paling unik, Ahok baru masuk nominasi, kelompok PA 212 sudah kebakaran jenggot menolaknya. Dia menolak Ahok jadi pimpronya, dan menolak pula IKN dipindahkan dari Jakarta.
Eskpetasi publik atas tugas Ahok di Pertamina cukup tinggi, dan dia juga baru memulai, sehingga keberhasilannya membenahi belum bisa diukur. Karenanya, biarkan saja dia terus fokus pada tugasnya di Pertamina. Keberhasilan dia membenahi Pertamina, berarti juga peningkatan kesejahteraan bagi rakyat.
Tapi kalau IKN di Kaltim rakyat secara umum takkan menikmati. Bahkan rakyat Jakarta merasa paling dirugikan, karena kotanya nanti bukan lagi DKI tapi jadi DMI, yakni Daerah Mantan Ibukota. Gubernurnya juga akan merugi, karena PAD-nya nanti juga menurun dan berimbas pada prosentase dana operasional gubernur.
Karena itulah Ahok jangan diganggu dulu. Dari ke-4 nominasi yang sudah masuk catatan Presiden Jokowi, bisa diambil Bambang Brojonegoro, karena dia memang perintisnya IKN itu sendiri. Jika Ahok telah berhasil membenahi Pertamina, bolehlah dijadikan “gubernur” di sana. – gunarso ts