JAKARTA – Kementerian Perindustrian terus mendorong produsen kendaraan komersial, agar semakin produktif dan inovatif sehingga mampu berdaya saing di kancah domestik maupun global.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, hal ini untuk memacu pertumbuhan sektor manufaktur dan ekonomi nasional.
“Apalagi kendaraan komersial ini sangat berperan penting, terutama dalam membantu perkembangan infrastruktur dan pembangunan di Tanah Air,” kata Agus Gumiwang Kartasasmita saat pembukaan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2020 di Jakarta, baru-baru ini.
Menperin memberikan apresiasi kepada Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang menyelenggarakan GIICOMVEC 2020 dengan konsep business-to-business untuk menampilkan produk unggulan dan terbaru dari industri kendaraan komersial dan pendukungnya. Pameran ini akan berlangsung pada 5-8 Maret 2020 di Jakarta Convention Center (JCC).
“Ini merupakan salah satu bentuk komitmen Gaikindo untuk mendorong industri otomotif, khususnya industri kendaraan komersial. Kita harus optimistis dalam membangun sektor industri di tengah tekanan kondisi ekonomi global saat ini dan ditambah lagi adanya wabah Covid-19,” paparnya.
GIICOMVEC 2020 juga menjadi momentum yang baik dalam menunjukkan kepercayaan diri para pelaku industri nasional.
Agus menyampaikan, pihaknya akan semakin menggenjot kinerja industri kendaraan komersial pada tahun ini. Apalagi, industri otomotif menjadi satu dari lima sektor manufaktur yang mendapat prioritas pengembangan dalam kesiapan memasuki era industri 4.0 sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
“Produksi kendaraan jenis bus, truk dan pikap pada tahun 2019 sebesar 241 ribu unit. Sedangkan, untuk penjualan jenis kendaraan tersebut di pasar domestik sepanjang tahun lalu mencapai 232 ribu unit,” ungkapnya. Sementara itu, merujuk data Gaikindo, ekspor mobil pikap pada 2019 tercatat 9.187 unit, atau meningkat 15% dibandingkan angka pengapalan di tahun sebelumnya yang hanya 7.957 unit.
Menteri AGK meyakini industri otomotif memiliki potensi yang besar untuk berkontribusi menekan defisit neraca perdagangan melalui peningkatan ekspor. Sepanjang tahun 2019, pengapalan kendaraan bermotor roda empat atau lebih menujukkan tren posistif.
Ini tercermin dari jumlah ekspor kendaraan Completely Build Up (CBU) yang tercatat 332 ribu unit atau naik 25,5% dari tahun sebelumnya. Selain itu, ekspor kendaraan Completely Knock Down (CKD) sebanyak 511 ribu set atau naik 523,5% dibanding tahun 2018.
“Sebagaimana instruksi dari Bapak Presiden Joko Widodo, bahwa ekspor kendaraan CBU Indonesia bisa ditargetkan mencapai 1 juta unit pada tahun 2024,” ujarnya. Maka itu, pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat basis industri kendaraan bermotor dalam negeri melalui penguatan struktur industri pada rantai nilai serta perbaikan infrastruktur industri.(tri)