BEKASI - Ramai kaum milineal berburu hunia dengan konsep Smart City. Olivia salah satu warga Bekasi Timur bersama pasangan mencari hunian tersebut pada Summarecon Bekasi 2020 mencari rumah yang memiliki fasilitas modern dengan konsep lingkungan tetapi bisa terjangkau dengan pendapatannya dengan join income.
"Banyak tawaran di tempat lain. Namun, kalau dihitung-hitung sama saja. Kalau di sini kan dekat dengan kereta, adanya pemasangan panel surya kita bisa hemat listrik. Lalu konsep lingkungan dan keamanannya bagus dibanding daerah lain. Sekaligus dekat dengan Jakarta," ujar saat mengunjungi pameran Sabtu (7/3).
Smart City sendiri itu memiliki unsur terintegrasi antara lingkungan dan sekitarnya yang menerapkan nilai-nilai modern. Apalagi saat ini, Pemerintah Pusat mulai menerapkan kemudahan dalam mengansur cicilan rumah dengan memberikan jangka waktu yang panjang hingga 30 tahun.
Kesempatan ini digunakan kaum milineal dengan mencocokkan anggaran yang minim bajet alias mau murah.
"Sebagai pengembang yang mengikuti modernisasi tanpa mengurangi keseimbangan dan kelestarian alam. Summarecon Bekasi juga mengedepankan kualitas hidup warganya dengan memenuhi kebutuhan akan kualitas udara yang baik melalui penanaman 8793 pohon untuk 1680 unit hunian landed yang terbangun,” kata Executive Director PT Summarecon Agung Tbk.
“ Dengan perhitungan 1 unit untuk 5 penghuni, maka ada total 8400 jiwa yang harus dipenuhi kebutuhan kualitas udara baik yang jika dalam perhitungan Air Quality meter, dibutuhkan sekurangnya 4200 pohon," ujarnya.
Dia menjelaskan sejalan dengan penggunaan teknologi, Summarecon Bekasi juga mengedepankan kualitas hidup warganya. Dari data itu membuktikan bahwa kawasan Summarecon Bekasi mampu memberikan kualitas udara yang baik. Juga soal kualitas udara.
Selain itu Summarecon Bekasi juga memperhatikan manajemen tata air, mulai dari pengolahan air kawasan hingga di lingkungan cluster hunian dengan pengelolaan air WTP (Water Treatment Plan) menggunakan sistem ultraviolet menggunakan pipa anti korosi dan anti bakteri.
Dalam ruang ultraviolet inilah kualitas air terjaga. Dalam upaya mengurangi pemakaian air limbah, dilakukan pengolahan dan pemanfaatkan kembali air kotor atau limbah rumah tangga, ke dalam Instalasi Pengolahan Limbah WWTP (Waste Water Treatment Plan) sehingga setelah melalui proses, air kotor tersebut akan menjadi bersih kembali dan dapat dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman.
“Sebagai wujud rasa syukur kami atas pencapaian dan perkembangan kami dalam sepuluh tahun terakhir ini, pada Summarecon Bekasi Expo 2020, kami memberikan 10 pesta hadiah serta deretan hiburan yang dapat dinikmati oleh pengunjung expo. Kami juga ingin memberikan edukasi mengenai perkembangan dari kawasan Summarecon Bekasi dalam mewujudkan visi menghadirkan Modern Smart City berwawasan lingkungan, dengan pemanfaatan ruang terbuka hijau seluas 14Ha, Danau 9Ha, dan upaya pelestarian lingkungan untuk menjaga kawasan tetap hijau dan lestari," pungkasnya.
Pemukiman yang dicari kaum milineal saat ini adalah ketersediaan jaringan internet yang nyaman. Summarecon Bekasi menghidupkan kawasan dengan dukungan teknologi seperti menyediakan optical fiber network dengan kapasitas 288 cores dan kecepatan koneksi internet hingga 1 Gb, CCTV yang dipasang di berbagai titik untuk mengawasi aktivitas dalam kawasan, aplikasi panic button, hingga sistem keamanan berbasis face recognition. Khusus di kawasan Burgundy Residence, dihadirkan panel surya fotovoltaik dengan Europe Advanced Technology di semua unit klaster Burgundy Residence yang mampu menghemat listrik hingga 50% dari penggunaan listrik perumahan pada umumnya. (lina/win)