1.600 Anak TK Mendapat Pendidikan Keselamatan Berlalu Lintas dari Polda Metro Jaya

Jumat 06 Mar 2020, 09:20 WIB
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo bersama anak TK dari 53 sekolah di Jakarta. (ist)

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo bersama anak TK dari 53 sekolah di Jakarta. (ist)

JAKARTA - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberikan pembekalan dan pendidikan keselamatan berlalu lintas kepada 1.600 siswa TK dari 53 sekolah di Jakarta. Acara tersebut merupakan open house tingkat Paud/TK yang berlangsung di Keong Mas, TMII, Jakarta Timur.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan kesadaran berlalu lintas sangat penting diberikan sejak usia dini. Sehingga jajarannya merasa perlu memberikan pendidikan keselamatan berlalu lintas ke para siswa TK.

"Ini nantinya akan membentuk disiplin dan karakter generasi bangsa ke depannya. Jadi sangat penting diberikan sejak dini agar kesadaran itu bisa tumbuh hingga dewasa," kata Sambodo, Jumat (6/3/2020).

Untuk para siswa TK ini, katanya, diperkenalkan cara-cara sederhana dalam berlalu lintas mulai dari cara menyeberang jalan yang aman, memakai seatbelt di dalam mobil serta kebiasaan menggunkan helm jika naik sepeda motor.

"Nantinya diharapkan mereka semakin sadar pentingnya semua itu, dan bahkan bisa mengingatkan orangtua mereka jika tidak melakukannya," ucap Sambodo.

Acara itu juga dihadiri jajaran pimpinan HIMPAUDI (Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini). "Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian Polri terhadap Pendidikan dan Keselamatan berlalu lintas sebagai implementasi keselamatan untuk kemanusiaan," tukasnya.

Pelaksanaan kegiatan ini, kata Sambodo, juga untuk menggelorakan rasa persatuan dan kesatuan terhadap generasi muda bangsa. "Khususnya siswa TK dan Paud, yang merupakan dialog gerakan moral atas kepekaan, kepedulian dan tanggung jawab kemanusiaan dalam berlalu lintas," katanya.

Sambodo juga sedang merancang langkah awal kurikulum keselamatan berlalu lintas sejak dini, untuk anak TK dan sekolah dasar (SD). "Kami masih akan kaji dan bicarakan dengan psikolog terkait ini. Rencana ini sudah lama ada, tapi masih maju mundur," tukasnya.

Jika pendidikan keselamatan berlalu lintas ini nantinya bisa masuk kurikulum di sekolah, diharapkan mereka akan memiliki kesadaran sejak dini, bahkan hingga bisa menegur orangtuanya jika tidak pakai helem, jadi mengenakan helem saat berkendaraan. (ilham/mb)

News Update