VIRUS Corona menggoyang dunia. Virus yang mematikan ini awalnya mewabah di Wuhan, China dan kini menyebar ke sederet negara di dunia, termasuk Indonesia.
Presiden Jokowi didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan secara resmi dua warga negara Indonesia (WNI) terjangkit virus corona.
Setelah Jokowi mengumumkan dua warga Depok, Jawa Barat, positif terjangkit virus Corona masyarakat panik. Hidup mereka seperti dihantui virus yang bisa mematikan tersebut.
Entah ikutan ‘parno’ atau tidak, sejumlah instansi baik pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), maupun swasta menerapkan sterilisasi di lingkungannya. Setiap tamu diperiksa suhu tubuhnya.
Sikap ‘parno’ setidaknya terpantau di Istana Negara dan Pemprov DKI Jakarta. Siapapun baik tamu maupun pejabat yang hendak masuk ke lingkungan Istana atau kantor gubernuran diperiksa suhu tubuhnya. Dalihnya untuk mengantisipasi dan mencegah virus Covid-19 alias Corona masuk ke Istana.
Kepanikan warga pun menjadi-jadi. Mereka mencari cara bagaimana melindungi diri rongrongan virus mematikan tersebut, salah satunya memakai masker.
Kontan saja masker diburu. Permintaan masker di Jakarta meningkat drastis. Demi mencegah terinveksi virus Corona, Warga Jakarta berebut memborong masker, khususnya masker tipe N95.
Hukum pasar yang bersandar supply and demand pun berlaku. Di mana permintaan tinggi maka harga barang itu menjadi mahal.
Kondisi ini dimanfaatkan oknum pengusaha. Demi menebalkan kantong pribadi, barang istimewa berupa masker ditimbun, sehingga harganya bukan saja mahal tetapi melangit.
Adanya praktik tak terpuji ini dibongkar polisi. Setelah sebelumnya produksi masker ilegal di Cakung-Clincing, Jakarta Uara dan penimbunan maskes di apartemen Tanjung Duren, Jakarta Barat, dibongkar, kemarin polisi juga mengerebek gudang tempat penimbun masker di Neglasari, Tangerang.
Merujuk hal itu, publik mendorong aparat meningkatkan pengawasan dan membongkar penimbunan masker. Sebab, praktik tak terpuji ini menjadikan langkanya masker dan melambungnya harga masker. Penimbun masker layak dihukum berat. @*
.png)
.png)
.jpg)
.jpg)
.png)
