Di era kini, sikap serakah hendaknya dijauhi, lebih- lebih di saat bangsa dan negara sedang berupaya menangkal serangan virus Corona.
Memborong masker, sabun, bumbu dapur hingga sembako secara berlebihan, karena memiliki banyak uang, hingga yang lain tidak kebagian, tidak sepantasnya dilakukan.
Perilaku semacam ini hendaknya tidak dilakukan karena dapat merugikan orang lain.
Memborong kebutuhan secara berlebihan tak ubahnya menutup peluang orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sama artinya membiarkan orang lain menderita asalkan dirinya senyum bahagia.
Ini tentu sikap yang tak sejalan dengan nilai - nilai hidup bangsa, sebagaimana tercermin secara legal dalam dasar negara, simbol negara dan undang - undang negara.
Orang yang serakah dapat mengacaukan tatanan kehidupan kita dan menjauhkan dari upaya mewujudkan keadilan dan kemakmuran rakyat.
Banyak tokoh perdamaian dunia menyoroti tentang keserakahan hidup manusia.
Mahatma Gandhi, misalnya mengungkapkan dengan pepatahnya "Bumi ini bisa mencukupi tujuh generasi, namun tidak akan pernah cukup untuk tujuh orang yang serakah.”
Makna yang tersirat, keserakahan adalah nafsu ingin terus memiliki dan menguasai.
Sekalipun bumi dan seluruh isinya yang cukup untuk menghidupi seluruh manusia selama tujuh turunan, tetapi tidak akan pernah cukup untuk tujuh orang serakah.
Seseorang yang serakah akan terus mencari dan mencari untuk memenuhi hasrat hatinya, nafsu memiliki yang tiada batas rasa puas.
Bahkan, hal yang kecil sekalipun, termasuk ketika berburu masker, sabun atau cairan penangkal kuman virus Corona.