JAKARTA - Dipercaya dapat menjaga kekebalan tubuh, jahe merah terus diburu masyarakat. Akibatnya, di pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (4/3) salah satu rempah-rempah ini sulit ditemukan dan kalau pun ada harganya sudah mencapai Rp60 ribu perkilogram.
Beten (55), pedagang jahe mengatakan, sejak dua hari belakangan ini jahe merah terus diburu masyarakat. Akibatnya permintaan tinggi dan membuat stok yang ada ditempatnya terus menipis. "Di tempat saya sendiri tinggal berapa kilogram saja ini, karena dari kemarin banyak yang cari," katanya, Rabu (4/3/2020).
Menurutnya, jahe merah yang disebut bisa menjaga daya tahan tubuh dari serangan virus Corona, membuat rempah-rempah ini laris manis. Namun dengan banyaknya yang beli, stok yang ada pun terbatas.
"Ya akibatnya jadi naik harganya. Kemarin masih dijual Rp40 ribu perkilogram, kini harganya sudah mencapai Rp60 ribu perkilogram," ujar Beten.
Menurut Beten, stok yang ada itu pun diyakini hanya akan bertahan paling lama hingga dua hari kedepan. Pasalnya, ketersediaan jahe merah hingga kini belum ada pengiriman lagi. "Ya mudah-mudahan saja dapat segera dikirim, karena harganya juga lagi bagus," tuturnya.
Meski begitu, Beten mengaku, untuk rempah lainnya seperti kunyit dan temu lawak masih mudah didapatkan. Harga yang dijual pun masih belum ada peningkatkan dibanding jahe merah yang kini nilai jualnya sudah melambung jauh.
"Kami sih berdoanya agar tak ada penimbunan, sehingga barang ada terus dan pembelinya banyak juga," ungkapnya.
Sementara itu, Iwan (39), pembeli mengaku, sengaja membeli jahe merah dengan jumlah yang lebih dari biasanya karena saat ini rempah-rempah ini diburu. Pasalnya, jahe merah bisa menjaga daya tahan tubuh untuk menangkal virus Corona yang saat ini merebak. "Karena manfaat yang didapat itulah makanya jahe merah diburu," ungkapnya.
Dikatakan Iwan, atas hal itulah, jahe merah memang sudah sulit didapatkan dibeberapa pasar. Kalau pun ada, harga yang ditawarkan pun cukup tinggi karena rempah-rempah ini diburu seluruh masyarakat Indonesia. "Kalau di pasar Induk harganya masih Rp60 ribu perkilogram, sementara di pasar lain sudah ada jual Rp70 ribu perkilogram," terangnya. (Ifand/win)
.jpg)
