LAGI-LAGI lelaki suka mau menang sendiri. Mahyudin, 37, ini contohnya. Jadi suami jarang pulang, tak merasa bersalah. Tapi giliran dengar kabar istrinya, Risni, 30, punya PIL marah besar. Ributlah keduanya di rumah kontrakan. Saking emosinya Risni dibacok berulang kali dan tewas di tempat. Tentu saja Mahyudin jadi urusan polisi.
Lelaki itu tanggungjawabnya besar, jadi pemimpin rumahtangga, bisa jadi pemimpin tetangga (Pak RT) bisa pula jadi pemimpin negara (presiden). Di alam demokrasi, jadi Pak RT maupun Presiden harus menang pemilihan. Tapi aslinya, lelaki itu juga punya sifat maunya menang sendiri, sebab lelaki tipe demikian punya prinsip: wani ngalah malah kuru awake (baca: mengalah bakal makan hati).
Mahyudin yang asal NTB, sudah lama tinggal di Gedangan Sidoarjo. Dia menikah dengan Risni yang asal Madiun. Hampir 10 tahun mereka menikah, tapi tak pernah tenang rumahtangganya. Sebabnya ya itu tadi, Mahyudin jadi suami maunya menang sendiri. Maka bila dikonversi dengan lagu “Udin sedunia” liriknya menjadi: Udin yang mau menang sendiri, namanya……Mahyudin.”
Awalnya rumahtangga mereka rukun dan damai. Tapi belakangan jadi ribut melulu. Soalnya Mahyudin ini kena penyakit jarum super alias jarang di rumah suka pergi, nyaris mendekati Bang Toyib. Bedanya adalah, Bang Toyib sampai 3 kali lebaran, Mahyudin baru sebulan sekali.
Ke mana saja dia pergi? Nggak jelas! Kalau pergi cari uang, mestinya ke rumah bawa uang banyak. Yang terjadi benggol tak dibawa, tapi setoran bonggol jalan terus. Coba, kalau begitu itu apa bukan mau menang sendiri namanya? Untung saja Risni punya penghasilan sendiri, menjadi buruh pabrik. Karenanya dia punya prinsip, “Pulang terserah, nggak pulang juga terserah.”
Ketika sang suami dibuat sebodo amat, ada isyu berembus ke telinga Mahyudin bahwa istrinya punya PIL di lingkungan kerjanya. Langsung saja dia cemburu, tanpa mau berinstropeksi, dirinya sendiri seperti apa. Jika menyadari dirinya seperti jin, ngilang melulu, mestinya memaklumi andaikan isyu itu benar adanya.
Tapi begitulah lelaki, banyak yang maunya menang sendiri sebagaimana Mahyudin ini. Maka beberapa hari lalu begitu pulang ke rumah kontrakannya di Kebon Sikep langsung marah-marah, menuduh istrinya punya PIL. Tentu saja Risni tak mau dipersalahkan terus, sedangkan suami sendiri dosa-dosanya pada keluarga juga bejibun.
Tapi begitu Risni melawan, Mahyudin naik pitam. Tanpa peduli apa akibatnya, dia ambil golok dan disabetkan ke tubuh istrinya berulangkali. Risni berteriak, tapi sudah terlambat. Tubuhnya mandi darah, dan meninggal di tempat. Para tetangga datang hanya menyaksikan Risni sudah terbujur jadi mayat.
Sedangkan Mahyudin, terus saja mengemasi pakaiannya sambil menenteng golok. Keruan saja tetangga tak ada yang berani mendekat. Baru setelah dia pergi warga ada yang berani mengejarnya sambil lapor polisi. Maka Mahyudin pun berhasil ditangkap dan ditahan di Polsek Gedangan. “Saya emosi dengan dia punya PIL, Pak.” Kata Mahyudin kepada polisi.
Punya pil kok diributin, siapa tahu pil kinina atau bodrex. (JPNN/Gunarso TS)