INDRAMAYU – Sebagian orang tua merasa cemas jika melihat anaknya berada di dekat lokasi banjir, namun sejumlah remaja di Kecamatan Losarang, Indramayu, Jabar malah ingin lebih dekat dengan banjir.
Bahkan tak sedikit dari mereka yang memanfaatkan kondisi banjir yang menenggelamkan ratusan hektar tanaman padi di Kecamatan Losarang dan Kandanghaur itu untuk berselfie.
Sebagaimana dimaklumi, banjir menenggelamkan ratusan hektar tanaman padi berusia muda di Kecamatan Losarang sehingga cukup dikhawatirkan para petani di Desa Ranjeng dan Desa Muntur Kecamatan Losarang, Indramayu, Jawa Barat.
Ironinya kata Karsita (54) petani di Kecamatan Losarang, sawah-sawah yang saat ini kebanjiran setinggi 1 meter lebih itu yang sebulan lalu mengalami kekeringan akibat musim kemarau panjang.
Warga melihat lokasi banjir di tepi jalan. (taryani).
"Sawah-sawah di dua desa ini bisa dibilang kurang beruntung. Kalau musim kemarau kekeringan, jika musim penghujan seperti sekarang kebanjiran," ujarnya.
Banjir yang terjadi pada Rabu (26/2/2020) ini karena intensitas curah hujan di daerah hulu di Kabupaten Sumedang yang cukup tinggi. Akibatnya debit air yang mengalir naik. Di sisi lain kondisi tanggul Sungai Cipanas banyak yang kritis sehingga air meluber.
Kondisi banjir yang masih menimpa tanaman padi di 2 desa itu rupanya menarik perhatian warga. Terutama para pemuda dan pemudi. Ada ratusan pemuda dan pemudi yang sengaja ingin lebih dekat dengan lokasi banjir.
"Ya tentu saja kami selfie bareng teman-teman sambil bermain air," ujar Nina (15). Remaja putri ini sempat berlenggak-lenggok di depan kamera hp sambil bergaya di lokasi banjir.
Suasana di jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Muntur menuju Desa Ranjeng pada Rabu (26/2/2020) sore tampak ramai. Mereka tak merasa khawatir dengan mengalirnya air dari tanggul Sungai Cipanas menuju ke pesawahan yang cukup deras. (taryani/tri)