BEKASI – Empat orang tewas dan seorang masih dicari akibat banjir yang melanda Kota Bekasi, sejak Senin malam hingga Selasa malam.
Selain itu longsor dan kepanikan karena padamnya lampu penerangan membuat penderitaan warga Kota Bekasi makin lengkap.
Berdasarkan informasi Pusdalpos Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi yang dihimpun hingga Rabu, 26 Februari 2019, terdata sebanyak 90 Titik banjir, 5 lokasi longsor,4 korban meninggal dunia dan seorang masih dicari serta 391 jumlah sekolah terendam banjir.
“Ada 90 titik banjir berkisar ketinggian air bervariatif mulai dari 40-200 cm. Terparah banjir kali ini terjadi di Perum Nasio Jati dan Perum Dosen IKIP hingga setinggi 2 meter.” Ujar Humas Pemkot Bekasi Sayekti Rubiah dalam siaran persnya.
Humas juga merinci, sebaran titik banjir di 12 kecamatan sebagai berikut: kecamatan Medan Satria 4 titik, Bekasi Utara 5 titik , Jati asih 6, Bekasi Barat 6, Rawa Lumbu 5 titik, Mustika jaya 3 titik, Bekasi timur 5 titik, Bekasi Selatan 15 titik, Pndok Gede 3 titik, Jatisampurna 12 titik, Pondok Melati 13 titik dan Bantargebang 13 titik.
Sementara jumlah lokasi longsor sebanyak 5 titik. Sebanyak 4 kejadian diantaranya dialami di wilayah kecamatan Jatisampurna menjadi yang terbanyak di Kota Bekasi. Satu titik lainnya berada di Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara.
Sedangkan 5 titik longsor tersebut: Teluk Pucung RT 2 RW 2, Tebing kali sunter rt 4 RW 6 Jatirangon, Perum Wahana Pondok Gede Blok N 6 Jatiranggon, RW 10 Jati Raden, dan Perum permata Kranggan Kelurahan Jatisampurna.
Untuk data 4 korban meninggal dunia sebagai berikut: dua korban meninggal di wilayah Bekasi Barat , bernama Faisal Amri (25), warga perumahan harapan baru karena terbawa arus banjir (masih dlm pencarian) dan Airil Amrih (15) perumahan harapan baru dua karena terbawa arus saat banjir.
Di kecamatan Medan Satria atas nama Faizin (51) warga kampung Mulya jaya kelurahan harapan Mulya karena korban tersengat listrik. Dan di Kecamatan Bekasi Selatan atas nama Muhammad Jamil (9) Kel Kayuringin Jaya.
Banjir yang terjadi di Kota Bekasi berdampak juga pada fasilitas dan sarana prasarana sekolah. Informasi yang diperoleh Humas Kota Bekasi dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi terdapat 391 jumlah sekolah mengalami banjir sehingga menghentikan sementara aktifitas belajar mengajar.
Dirinci, dari jenjang TK Swasta sebanyak 176 sekolah, SD Negeri 95 sekolah, SD Swasta 49 Sekolah, SMP Negeri 18 sekolah dan SMP Swasta 53 sekolah.
Pemerintah Kota Bekasi dalam masa transisi dianggap darurat bencana terus melakukan langkah untuk menanggulangi bencana banjir dan pasca banjir yang terjadi. Upayanya membangun dapur umum dan pusat kordinasi bencana di Kantor Walikota Bekasi, melakukan evakuasi warga bersama unsur TNI Polri, dan menyediakan logistik kebutuhan dasar warga terdampak banjir hingga evaluasi tanggap darurat. (saban/tri)