Indramayu Petik PAD Sektor Perikanan Rp13, 6 M

Minggu 23 Feb 2020, 14:55 WIB
Kapal nelayan berbobot di atas 20 Gross Ton terus dibangun oleh para juragan atau pemilik kapal nelayan di Desa Karangsong, Indramayu, Jawa Barat. (taryani).

Kapal nelayan berbobot di atas 20 Gross Ton terus dibangun oleh para juragan atau pemilik kapal nelayan di Desa Karangsong, Indramayu, Jawa Barat. (taryani).

INDRAMAYU – Sektor perikanan menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) cukup besar bagi Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sebesar Rp13.600.419.376, pada tahun 2019.

“Raihan PAD sebesar itu lebih tinggi 2,8 persen dari target sebesar  Rp 13.230.122.000. Alhamdulillah PAD yang disumbang dari sektor perikanan ini cukup besar dibandingkan sektor-sektor lainnya,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Indramayu, A.R Hakim saat mendampingi Plt. Bupati Indramayu, Taufik Hidayat berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, Jabar, Minggu (23/2/2020).

Menurut A.R Hakim, sektor perikanan menjadi salah satu  andalan bagi Kabupaten Indramayu. Karena sektor perikanan ini mampu menyumbangkan PAD hingga belasan miliar rupiah per tahun. Nilai itu diyakini bisa lebih tinggi lagi jika pembenahan terhadap TPI direalisasi.

Ia menyebut,  tingginya PAD sektor perikanan itu di antaranya disumbang dari produksi perikanan tangkap terutama laut. Sepanjang 2019, hasil produksi perikanan tangkap laut di Kabupaten Indramayu mencapai 150.529,52 ton.

Sebagimana dimaklumi, lanjutnya, separuh dari jumlah kapal nelayan Indramayu selama ini melakukan aktifitas bongkar muatan hasil tangkapan laut di luar daerah. Hal itu menyusul kondisi sejumlah TPI di Kabupaten Indramayu yang harus ditingkatkan secara optimal.

Dampak bongkar muatan hasil tangkapan laut di luar Kabupaten Indramayu ini dapat mengurangi jumlah PAD dari sektor perikanan secara keseluruhan. Oleh karena itu perlu segera dilakukan optimalisasi terhadap sejumlah TPI. Ini  agar kapal-kapal nelayan Indramayu seluruhnya melakukan bongkar muatan di TPI di Kabupaten Indramayu.    

Berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) kabupaten Indramayu, jumlah total kapal nelayan di Kabupaten Indramayu mencapai 6.074 buah. Kapal-kapal tersebut berukuran macam-macam, mulai dari > 0 – 5 GT sampai > 100 – 200 GT.

Dari jumlah tersebut, kapal yang berukuran antara 30 – 200 gross ton (GT) mencapai 368 buah. Kapal-kapal pada rentang ukuran itulah yang banyak melakukan bongkar muatan di luar daerah Indramayu.

“Jumlah kapal nelayan Indramayu yang bongkar muatan di Indramayu dan luar Indramayu perbandingannya 50-50, atau hanya separuh yang bongkar muatan di Indramayu,” terang Hakim.

Plt. Bupati Indramayu, Taufik Hidayat menyatakan, pihaknya terus berupaya agar kapal-kapal nelayan Indramayu seluruhnya bisa melakukan bongkar muatan di Kabupaten Indramayu. Salah satu upayanya dengan pengembangan kawasan Karangsong.

“Pelabuhan Karangsong memang akan direvitalisasi dengan harapan semua kapal nelayan nantinya bisa bongkar muatan di daerah sendiri,” kata Taufik.

Berita Terkait

News Update