Peringkat Kemacetan Jakarta Turun Jauh, Anies Gemes Karena Masih 10 Besar

Sabtu 22 Feb 2020, 19:48 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (toga)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (toga)

JAKARTA  -  Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, mengaku gemes karena Jakarta belum lepas dari 10 besar kota termacet di dunia. Untuk itu, dia akan terus mendorong kolaborasi antar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam pengelolaan transportasi di Jakarta.

Anies mengatakan, transportasi publik menjadi salah satu jalan keluar untuk mengatasi kemacetan yang terus terjadi di Ibu Kota. Namun demikian, harus ada transportasi yang nyaman dan aman agar masyarakat bisa beralih menggunakan transportasi publik.

Selain itu, lanjut Anies, pengelolaan seluruh transportasi baik darat maupun berbasis rel harus saling terintegrasi sehingga memudahkan masyarakat untuk beralih transportasi. Untuk itu, perlu adanya kerjasama antar instansi dan BUMD seperti yang telah diterapkan dalam Transjakarta dengan Bank DKI selaku integratornya.

"Pengelolaannya harus terintegrasi. Yang mengelola tata ruang adalah yang mengelola tata transportasi. Itu sederhana sekali. Kalau tidak, rencana tata ruang dan rencana transportasi tidak nyambung. Kalau tidak nyambung, tidak ada yang naik kendaraan umum," kata Anies dalam Seminar Nasional BPD SI Sinergi BUMD DKI Jakarta, di kawasan Ancol, Jakarta, Sabtu (22/2/2020).

Integrasi transportasi tersebut telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta mulai dari Transjakarta, bus mikrotrans, LRT, MRT, hingga Commuter Line. Anies menyebut saat ini posisi Jakarta sebagai kota termacet di dunia mulai mengalami perbaikan meski masih masuk 10 besar.

"Jakarta, tahun 2017, kota termacet di dunia nomor empat, 2018 turun menjadi nomor 7. Tahun ini menjadi nomor 10. Target kita keluar dari 10 besar. Jadi sekarang kita sudah turun dari paling macet nomor 4 menjadi paling macet nomor 7. Saya tuh merasa gemes juga kenapa tidak nomor 11 sekalian gitu loh," ujar Anies.

Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun berharap tahun berikutnya Jakarta lepas dari 10 kota termacet di dunia. Dengan begitu maka warga Jakarta akan semakin sadar untuk menggunakan transportasi publik.

"Mudah-mudahan tahun depan bisa turun lagi. Ketika itu terjadi, maka makin banyak lagi yang mau pindah ke kendaraan umum. Dan alhamdulillah, kami di tahun 2020 ini masuk dalam satu dari tiga kota di dunia yang mendapatkan sustainable transport award," ujar Anies.

Ditambahkan Anies, penyediaan transpotasi publik yang aman dan nyaman sebagai bentuk kehadiran rasa keadilan bagi seluruh warga Jakarta.

"Tujuan kita merdeka adalah keadilan sosial, fungsi yang kita lakukan dengan pola kolaborasi, ilustrasinya adalah transportasi," tandas Anies. (Yendhi/win)

News Update