Pemprov DKI Akan Gandeng Polisi Telusuri Dugaan Penimbun Masker

Rabu 19 Feb 2020, 11:53 WIB
Masker (ist)

Masker (ist)

JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan operasi bersama Polda Metro Jaya terkait semakin langkanya keberadaan masker. Pasalnya, diduga ada oknum yang menimbun alat pelindung mulut dan hidung tersebut.

Keberadaan masker sendiri semakin langka karena berkembangnya virus Corona dari China ke beberapa negara. Masker diburu masyarakat termasuk Jakarta untuk mencegah penularan penyakit mematikan tersebut. Seiring tingginya minat pembeli masker, harganya pun kian melonjak.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUKMP) DKI Jakarta, Elizabeth Ratu Rante Allo, mengatakan jika terbukti ada oknum yang melakukan penimbunan stok masker maka bisa dilakukan langkah pidana.

"Tentu itu kan nanti kita akan duduk bersama dulu dengan Kepolisian. Kalian kan pernah dengar tuh kalau operasi satgas pangan umpamanya ada pengusaha yang menimbun bahan pokok di saat kondisi negara lagi kurang bagus tentu itu ada pidananya," kata Elizabeth saat dikonfirmasi, Rabu (19/2/2020).

Untuk itu, pihaknya akan menggandeng Kepolisian guna melakukan operasi di sejumlah toko dan retail. Hal tersebut untuk memastikan tidak ada oknum tertentu yang sengaja menimbun stok masker sehingga sulit didapatkan dan harganya melonjak.

"Itu yang kita akan rencanakan operasi bersama dengan Polda Metro. Dalam waktu dekat ini. Koordinasi dengan Dinkes (Dinas Kesehatan DKI) dan Polda untuk rapat bersama," kata dia.

Salah satu lokasi yang akan dilakukan operasi adalah Pasar Pramuka yang diketahui menjual berbagai alat kesehatan. Namun, tidak menutup kemungkinan razia akan dilakukan di pasar lain termasuk toko dan apotik.

"Selama ini yang banyak jual alat kesehatan kan (pasar) Pramuka dan mungkin nanti apotek-apotek juga tidak menutup kemungkinan kita akan cek juga. Nanti akan ada tim terpadu untuk turun ke pasar-pasar," ujar Elizabeth.

Ditambahkan Elizabeth, kelangkaan masker di Jakarta bisa terjadi karena faktor meningkatnya daya beli dan penurunan produksi karena sebagian pabrik mendatangkan bahan baku masker dari China. Dengan adanya virus Corona pemerintah pusat telah membatasi impor bahan baku dari China.

"Karena memang hasil rapat kemarin bahan bakunya memang habis. Karena kan itu bahan bakunya impor dari China. Jadi karena bahan bakunya langka dengan adanya kasus Corona tentu produksinya juga berkurang," tandas dia. (yendhi/tri)

News Update