HASIL survey Indo Barometer sungguh penuh kontroversi. Menhan Prabowo yang ‘melempem’ dalam sengketa wilayah Natuna dengan RRC, dinyatakan sebagai menteri Jokowi paling dikenal dan berprestasi. Dikenal, memang iya. Tapi paling berprestasi? Orang akan mengernyitkan dahi.
Seratus hari Kabinet Indonesia Maju pada 28 Januari lalu, lembaga survey Alvara memberikan catatan, ada 10 menteri yang kinerjanya direken bagus. Lima di antaranya adalah: Mentri BUMN Erick Tohir, Mendikbud Nadiem Makarim, Menkeu Sri Mulyani, Menlu Retno Marsudi dan Menteri PUPR Basuki Hadimulyono.
Menteri Pertahanan Prabowo tidak masuk hitungan, begitu juga paketannya: Menteri KKP Edy Prabowo. Bahkan ketika publik kecewa kinerja sejumlah menteri, Menag Fachrul Razi, Menkumham Yasonna Laoly, menteri Edy Prabowo termasuk menteri yang diharapkan dicopot Jokowi.
Tapi tiba-tiba hasil survey Alvara dijungkirbalikkan oleh surveinya Indo Barometer milik M. Qodari. Menteri paling dikenal dan paling berprestasi adalah Menhan Prabowo (18,4%). Baru menyusul Sri Mulyani (10,6%), Erick Thohir (8,2%), Mahfud Md (7,9%), Nadiem Anwar Makarim (5,3%) dan bla bla bla…. lainnnya lagi.
Bahwa Prabowo menteri paling dikenal, memang iya.Tapi jika Prabowo dinilai menteri paling berprestasi, publik akan mempertanyakan hasil surveinya M. Qodari itu. Padahal TNI kita sudah siap-siap ke lautan Natuna, bahkan Presiden Jokowi juga ke sana. Sementara Prabowo? Dia dikenal sibuk ke luar negeri untuk belanja alutsista (alat utama sistem persenjataan).
Tapi mungkin survey Indo Barometer benar, buktinya tanpa digalaki Prabowo saja, sengketa Kepulauan Natuna dengan RRC sudah mereda. Bisa juga Prabowo bekerja dalam diam, terus berdiplomasi dengan RRC tanpa publikasi. Bisa juga sengketa ini terlupakan, sebab RRC dan Indonesia sedang fukus dan sibuk urus virus Corona. – (gunarso ts)