Presiden Dilarang ke Kediri, PAN: Jokowi Tidak Perlu Khawatir

Senin 17 Feb 2020, 15:55 WIB
Presiden RI, Joko Widodo. (instagram/@jokowi)

Presiden RI, Joko Widodo. (instagram/@jokowi)

JAKARTA - Larangan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, agar Presiden Jokowi tidak ke Kediri karena daerah itu angker bagi seorang presiden yang sedang menjabat, dinilai tak masuk akal.

“Kediri itu sama dengan Jakarta. Siapa pun boleh datang berkunjung. Saya tidak percaya akan dugaan mistis seperti itu, " kata Wakil Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay, di Jakarta, Senin (17/2/2020).

Sebelumnya, saat berkunjung ke  Kediri, Pramono mengatakan Kediri merupakan wilayah yang wingit, atau angker untuk didatangi presiden.  Itulah sebabnya, secara terang-terangan Pramono melarang  Jokowi untuk menyambangi Kediri.

Saleh Daulay menambahkan, mestinya pernyataan seperti itu tidak  disampaikan ke publik. "Sebab, tidak ada argumen sosiologis, politis, akademis, dan religius yang dapat memperkuat asumsi itu. Bahkan, pernyataan itu dapat menimbulkan kegalauan di tengah masyarakat," ucap dia.

Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah ini menjelaskan, situasi politik kita di tanah air sangat stabil, dan Presiden Jokowi didukung mayoritas partai politik, sehingga tidak ada yang bisa melengserkan Jokowi dari kursi kepresidenan.

"Saya yakin secara politis rasanya tidak mungkin ada yang mau melengserkan Jokowi. Karena itu, Jokowi tidak perlu khawatir untuk berkunjung ke Kediri," ucap Saleh Daulay.

Ia menegaskan secara konstitusional tidak mudah untuk melengserkan presiden. "Ada banyak persyaratan konstitusional yang harus dipenuhi,  dan dengan persyaratan itu, rasanya sulit sekali.”

"Saya menduga, Pramono Anung agak sedikit bercanda ketika menyatakan hal itu. Bisa saja, dia sedang meminta maaf atas ketidakhadiran presiden. Lalu disampaikan semacam candaan seperti itu," Saleh Daulay menilai. (johara/mb)

 

 

News Update