ADVERTISEMENT

Cekcok Masalah Saluran Air, Pria Tua Tewas Dihajar Tetangga Pakai Besi

Senin, 17 Februari 2020 13:25 WIB

Share
Cekcok Masalah Saluran Air, Pria Tua Tewas Dihajar Tetangga Pakai Besi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SEMARANG - Hanya karena salah paham, seorang pemuda di Tegal, Jawa Tengah tega menganiaya lelaki tua tetangganya sendiri hingga tewas. Arif Rahman Baehaqi (19), warga Desa Sokatengah, Kecamatan Bumijawa, ditangkap karena menganiaya tetangganya sendiri, Sudiri (55). Pelaku hanya tertunduk dan pasrah saat Gelar Perkara di Mapolres Tegal, Senin (17/2/2020).

Kapolres Tegal, AKBP Muhammad Iqbal Simatupang mengatakan, peristiwa itu terjadi, Jumat (14/2/2020). Antara tersangka dan korban adalah tetangga dan rumahnya saling bersebelahan. Peristiwa penganiayaan itu dikarenakan cekcok soal saluran air di rumah korban.

"Jadi ini karena kesalahpahaman antara korban dan tersangka sehingga mereka saling cekcok hingga akhirnya terjadi penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal,” ungkapnya.

Disebutkan, awalnya tersangka menutup saluran air yang menuju ke rumah korban. Kemudian terjadi cekcok yang menyebabkan keduanya saling mengancam. Tersangka pun marah dan kemudian pulang ke rumah mengambil potongan pipa besi dengan panjang 95 cm dan diameter 5 cm.

“Tersangka kemudian kembali ke rumah korban dan memukul kursi yang ada di situ dengan tujuan mengancam korban dan keduanya saling mengancam,” katanya. 

Setelah terjadi adu mulut, korban menyerang tersangka dengan sebilah kayu. Namun kemudian serangan tersebut ditangkis pelaku yang kemudian dibalas dengan pukulan pipa besi tepat di kepala bagian samping kanan korban.

“Korban langsung jatuh dengan posisi sujud. Korban mengalami penggumpalan darah dan tempurung kepala retak hingga akhirnya meninggal,” tambahnya. 

Hasil pemeriksaan, polisi tidak menemukan unsur pembunuhan terencana. Tersangka spontanitas mengambil besi yang biasa digunakan sebagai alat pertukangan di rumahnya, karena tersulut emosi. Tersangka marah karena korban dinilai menghina orang tua tersangka yang sudah lama meninggal.

“Korban ini dinilai tersangka telah menghina orang tuanya, yakni dengan kata kata dasar anake wong edan atau anaknya orang gila. Karena tidak terima akhirnya tersangka memukul korban,” jelasnya.

Di hadapan polisi, tersangka Arif Rahman Baehaqi mengaku tidak ada niatan membunuh korban, ia mengambil besi dan mengancam agar korban takut.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Yulian Saputra
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT