Koramil 1614 Anjatan Bantu Petani Bunuh Hama Tikus

Jumat 14 Feb 2020, 17:32 WIB
Kepala Desa Lempuyang, Taufik Hidayat bersama Danramil 1614 Anjatan Kapten CZI Samsudin melaksanakan gropyokan tikus. (taryani)

Kepala Desa Lempuyang, Taufik Hidayat bersama Danramil 1614 Anjatan Kapten CZI Samsudin melaksanakan gropyokan tikus. (taryani)

INDRAMAYU – Serangan ganas hama tikus terhadap tanaman padi masih menjadi ganjalan utama para petani di Desa Lempuyang, Kecamatan Anjatan, Indramayu, Jabar.

Mengantisipasi kerusakan  tanaman padi akibat serangan tikus itu,  Koramil 1614 Anjatan bersama Pemdes Lempuyang terjun ke sawah membantu para petani membunuh kawanan tikus.   

TNI dan aparat Pemerintah Desa Lempuyang pagi-pagi sudah berada di sawah. Mereka memburu tempat persembunyian tikus. Terutama yang ada di petak-petak sawah. Setelah menemukan lubang tempat persembunyian tikus itu para anggota TNI dan Pertangkat Desa pun beraksi menggali lubang-lubang persembunyian tikus dengan cangkul. 

Selanjutnya, saat menemukan kawanan tikus bersembunyi  langsung dibunuh menggunakan pentungan kayu, bambu dan sebagainya.  Dan  gropyokan tikus itu hasilnya tak tanggung - tanggung sebanyak 721 ekor tikus terbunuh.   

Menurut Kepala Desa Lempuyang, Taufik Hidayat dijumpai Pos Kota, Jum’at (14/2/2020) mengemukakan, kegiatan gropyokan atau keroyokan memburu tikus itu tujuannya adalah membantu para petani mengantisipasi gagal panen padi karena  serangan hama tikus.

“Melalui kegiatan gropyokan tikus itu diharapkan dapat  meminimalisir kerugian para petani yang menanam padi dari ancaman gagal panen  karena serangan tikus,” ujarnya.  

Danramil 1614  Anjatan, Kapten CZI Samsudin menjelaskan, teknik yang dilakukan dalam kegiatan gropyokan tikus itu bermacam-macam. Ada yang dengan cara mencari lubang tempat bersarangnya tikus dan setelah ditemukan langsung digali dengan cangkul dan langsung membunuh tikus. 

Di dalam lubang persembunyian itu biasanya banyak terdapat tikus  yang beranak-pinak dalam jumlah yang banyak. Tikus-tikus itu baik yang tua, muda semuanya dibinasakan. Gropyokan tikus cara lainnya juga dilakukan yaitu dengan memasukan asap belerang ke dalam lubang-lubang persembunyian dan diharapkan beberapa saat kemudian kawanan tikus mati di dalam lubangnya. 

Menurut Kapten Samsudin, biasanya lubang-lubang tikus tersebut berada di galengan atau petak sawah kemudian setelah ditemukan lubang tersebut lalu dimasukkan asap belerang sehingga tikus yang menghirup asap belerang yang beracun itu akan mati lemas di dalam sarangnya. Ada juga lubang-lubang tikus yang digali menggunakan cangkul. (taryani/tri)
 

 

News Update