Kawin Siri Tanpa Transparansi Akhirnya Istri Digoda satpam

Jumat 14 Feb 2020, 08:05 WIB

KAWIN siri mungkinkah ada transparansi? Nggak ada! Makanya Satpam Mardikan, 35, yang tak tahu bahwa Eny, 29, merupakan bini siri Firman, 40, tenang saja video call-an dengan bini orang. Ternyata Firman marah, di sekolah SMP tempatnya nyatpam, Mardikan dihajar. Warga membelanya, dan Firman ditangkap.

Transparansi anggaran, sedang dikampanyekan Presiden Jokowi. Transparansi Pertamina, sedang dilakukan Ahok BTP. Tapi transparansi kawin siri? Mana ada yang berani. Sebab kebanyakan kawin siri tak sepengetahuan bini pertama. Sebab kawin siri bukan untuk membentuk keluarga sakinah mawadah warahmah, tapi sekedar menuntaskan gairah, ketika bini mudanya mengajak ah ah ah……
    
Firman warga Lampung Timur, ternyata juga terlalu memanjakan miliknya. Meski sudah punya istri, masih juga nginceng gadis lain yang cantik mempesona. Ternyata Eny tak keberatan dinikahi Firman, meski hanya dikawin siri. Sebab bagi Eny, kawin siri maupun resmi kan sama-sama sahnya. 

Karena kawin siri, Firman memang tak pernah mengumumkannya kepada publik. Yang mencatat perkawinannya hanya ustadz yang menikahkannya. Semuanya serba tertutup, yang buka-bukaan hanya Firman – Eny sendiri, manakala mereka sedang menjalankan “serangan umum” non 1 Maret 1949.
    
Karena tak diumumkan ke publik dan tak masuk lembaran negara (KUA), ya segenap warga dan handai taulan tak ada yang tahu. Kebetulan Eny ini cewek yang kelewat centil, lebih dari sekedar ramah. Dikiranya dia masih single, belum pernah main ganda campuran, Satpam sekolah SMP yang berada sekampung dengan tempat tinggal Eny, suka menggodanya.
    
Ketika Eny melintas depan pos Satpam, Mardikan suka menggoda dengan sejumlah kata-kata manis. Kebetulan meski hanya penjaga sekolah, tapi dia termasuk ahli menata kata, ditambah suka humor juga. Maka meski godaannya suka menjurus, Eny tak pernah tersinggung. Sampai-sampai Mardikan berani menantang Eny untuk begituan. Nggak boleh, kata Eny.    
Seiring dengan kemajuan teknologi anak milenial, Mardikan suka main video call dengan Eny. Nah, sekali waktu rekaman pembicaraan mereka terbaca oleh Firman suami Eny. Dia marah besar karena bini sirinya digoda Satpam SMP. 

“Baru satpam saja berani ganggu bini orang, bagaimana kalau jadi komandan Satpol PP?” begitu gerutu Firman.
    
Firman segera mendatangi pos tempat kerja Mardikan. Tanpa pakai narasi panjang lebar, langsung saja ditanya, “Kamu ya yang bernama Mardikan?” Begitu diiyakan oleh yang bersangkutan, langsung saja kaplok kaplok…., pipi dan leher Mardikan dihajar. Persis Jepang ngaplok pribumi di jaman penjajahan dulu.
    
Tentu saja Mardikan tak terima, sehingga mencoba melawan sebisanya. Warga yang melihat adegan itu juga solider pada Satpam. Maka Firman ditangkap ramai-ramai lalu diserahkan ke polisi Polsek Batanghari. “Kalau mau sok jagoan, jangan di sini,” kata warga.
    
Jagoan  kok takut poligami, beraninya kawin siri. (gunarso ts) 


News Update