JAKARTA - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah, mengatakan bahwa nantinya akan ada tim audit eksternal maupun internal yang akan mengawasi anggaran penyelenggaraan ajang balap mobil Formula E di Jakarta.
Pernyataan Sekda tersebut sekaligus menanggapi pernyataan Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta yang mempertanyakan anggaran Formula E di Jakarta dua kali lipat dibanding Hongkong.
Menurut Saefullah, anggaran tersebut telah sesuai dengan semua kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang terselenggaranya balap mobil bertenaga listrik. Jika memang diduga ada kecurigaan dalam anggaran, maka masyarakat juga berhak ikut mengawasi.
"Dihitung lah. Pekerjaan itu berjalan saja, pada akhirnya ada audit, internal maupun eksternal. (Audit) Internal inspektur, eksternal bisa BPK, BPKP, kalau diminta. Jadi masyarakat juga boleh lakukan pengawasan. Kalau dinggap ada sesuatu yang perlu diawasi," kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Ditegaskan Sekda, apapun bentuk proyek mulai dari yang kecil hingga besar pasti akan ada audit. Hal tersebut sebagai bentuk keterbukaan sehingga tidak terjadi penyalahgunaan anggaran.
"Setiap kegiatan, besar kecil, fisik, non fisik, pada akhirnya adalah audit. Kita taat kepada audit," tandas Saefullah.
Sebelumnya, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak, mempertanyakan jumlah anggaran yang digelontorkan Pemprov DKI untuk penyelenggaraan Formula E yang menyentuh angka Rp1,16 triliun. Sesangkan event serupa di Hongkong hanya membutukan anggara antara HKD 250 - 300 juta atau setara dengan Rp540 miliar.
"Hal yang menjadi pertanyaan besar adalah apa yang membedakan biaya penyelenggaraan di Jakarta dua kali lipat biaya di Hongkong, sementara bahan untuk membangun ada di Indonesia (semen, batu, dll). Apa dasar biaya penyelenggaraan di Jakarta membengkak dua kali lipat biaya di luar negeri?," kata Gilbert hari ini. (yendhi/mb)