INDRAMAYU – Kepala Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon, Tamsil Nurhamedi mengatakan, pertumbuhan penumpang di Stasiun Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat setiap tahun terus meningkat.
“Pada tahun 2017 Stasiun Jatibarang melayani 210.223 penumpang. Pada tahun 2018 meningkat menjadi 268.162 penumpang dan tahun 2019 meningkat lagi menjadi 284.353 penumpang,” ujarnya.
Ia mengemukakan hal itu ketika memberikan laporan di hadapan Plt. Bupati Indramayu Taufik Hidayat saat meresmikan penataan Stasiun Jatibarang, Minggu (9/2/2020).
Dikatakan, setiap hari Stasiun Jatibarang melayani 700 sampai 800 penumpang. Baik penumpang yang naik atau pun penumpang yang turun. “Bahkan pada saat akhir pekan atau hari besar nasional jumlah itu meningkat sampai 1.000 penumpang,” kata Tamsil.
Dirut PT. KAI Edi Sukmoro mengatakan, penataan Stasiun Jatibarang merupaka wujud sinergi BUMN untuk mendukung program pembangunan di Kabupaten Indramayu dan Jawa Barat. “Di depan Stasiun Jatibarang sudah ada taman yang cukup bagus, sehingga kehadirannya akan semakin mendukung kenyamanan pengguna Kereta Api,” ujarnya.
“Kita juga akan cari solusi terkait jalan umum di depan stasiun yang merupakan aset KAI. Mungkin kita bisa perbaiki dengan menggunakan CSR. Jangan sampai stasiunnya bagus, tamannya bagus, malah jalannya rusak. Pokoknya nanti akan ada solusi untuk jalan tersebut,” tegas Edi.
Penataan Stasiun Jatibarang lanjutnya dimulai sejak November 2019. Penataan meliputi; loket dan CS, mushola zona 2 dan 3, toilet zona 2 dan 3, ruang tunggu zona 2, renovasi ruang poskes dan laktasi, penataan area parkir, perluasan selasar zona 3, serta pembangunan taman dan area drop off. “Kami juga telah menanam 18 batang tabebuya dan ketapang kencana di halaman stasiun agar lebih cantik,” tambah Edi.
Pada kesempatan itu Plt. Bupati Indramayu Taufik Hidayat berharap agar semua Kereta Api bisa berhenti di Stasiun Jatibarang dan mengakibatkan tingkat mobilitas semakin tinggi. Apabila semua Kereta Api bisa berhenti maka diyakini akan semakin menjadi pengungkit dari peningkatan perekonomian di Kabupaten Indramayu.
Ia menegaskan, saat ini kondisi perekonomian di Kabupaten Indramayu sudah mulai menggeliat kembali dan menjadi sepirit optimis bagi masyarakat Indramayu. Apalagi Kabupaten Indramayu menjadi target investasi yang bernilai Rp 100 triliun lebih.
Selain itu, optimis masyarakat disebabkan karena Indramayu masuk dalam pengembangan investasi dan kawasan peruntuan industri Jawa Barat yang tergabung dalam ‘Rebana Ayu’ seluas 15.288,35 hektar yang berada di 5 titik wilayah.
Dikatakan, selain Stasiun Jatibarang Indramayu juga masih punya Stasiun Haurgeulis dan Stasiun Terisi yang sangat bisa untuk terus dikembangkan. (taryani/tri)