Yang Ngumpet di Kolong Itu Ternyata Selingkuhan Istri

Jumat 07 Feb 2020, 08:05 WIB

DASAR tukang selingkuh, Petrus, 30, tetap masuk ke rumah Yohana, 32, ketika dibilangi situasi tidak aman . Terpaksa disembunyikan di kolong ranjang. Eh ketahuan suami! Dikira maling Petrus dihajar warga. Dalam kondisi kritis dia mengaku PIL-nya Yohana. Kasihan, mau mati saja bawa dosa tambahan.

Jadi praktisi selingkuh agaknya orang jadi berani menempuh segala resiko. Bini tetangga sendiri disatroni, padahal itu sama saja BAB di halaman rumah. Tapi demi kepuasan syahwat  yang hanya sesaat, banyak yang berani mencoba-coba, padahal banyak pula yang malah mati konyol. Kenikmatan “surgawi” belum diperoleh, sudah berangkat ke “surga” duluan gara-gara digebuki orang!

Petrus warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), rupanya juga termasuk pemuda pemberani dalam bidang perselingkuhan. Sudah tahu Yohana itu bini Matias, 37, yang tetangga sendiri, masih juga ditelateni. Alasannya, “wong Yohana memberi lampu hijau kok!”

Atas dasar “lampu hijau” itulah, Petrus jadi berani berviveri-veri coloso (nyerempet bahaya), jika pinjam istilah Bung Karno. Logika dia, sepanjang ceweknya memberi respon, takkan mungkin mengadu pada suami. Prinsipnya, rahasia dan kenikmatan itu menjadi milik berdua.

Teori itu salah besar. Hanya milik berdua kan bila tak ada pihak ketiga yang tahu. Jika ada pihak ketiga menjadi saksi mata, bisa melebar ke mana-mana dan akhirnya menjadi rahasia umum. Kalau WC umum paling bayar Rp2.000 tapi kalau rahasia umum, resikonya bisa ditebus dengan nyawa. Dan ini Petrus benar-benar mengalami.

Ceritanya dia ngebet untuk kencan dengan Yohana. Melalui HP dia bilang pada bini Matias ini bahwa mau ke rumah, kangen katanya. Yohana pun menjawab SMS itu, “Jangan dulu, situasi tidak aman. Ada mertua pula.” Sialnya, SMS di HP Petrus penuh, sehingga jawaban itu tak segera muncul. Padahal Petrus sudah kadung berangkat dan nasuk lewat dapur.

Tentu saja Yohana kaget melihat PIL-nya mbludhus (masuk tanpa izin) begitu saja, padahal di ruang tamu malam itu masih banyak orang. Dengan cepat Petrus lalu disembunyikan di kolong ranjang tempat tidurnya. “Sudah kamu diam saja di situ, jangan batuk dan  jangan bersin lho ya,” pesan Yohana bisik-bisik.

Pukul 21.00 keluarga Matias sudah berangkat ke peraduan masing-masing. Begitu juga Yohana dan suami. Baru mau merenda mimpi, eh….obat nyamuk terjatuh dan masuk kolong ranjang. Matias pun segera bangun dan mengambilnya.

Alangkah kagetnya begitu melihat ada lelaki tengkurap di kolong. “Maling….., maling!” teriak Matias tiba-tiba, dan tertuduh pencuri itu pun bergegas kabur.

Tapi di luar warga sudah mengepungnya dan tak ayal lagi Petrus yang sudah mereka kenal itu dihajarnya ramai-ramai. Dalam kondisi kritis dia baru mengaku bahwa dia bukan maling, tapi PIL-nya Yohana.

Semuanya kaget, tapi itu sudah menjadi kata-kata terakhir Petrus. Ketika polisi datang dan mengecek HP korban, memang ditemukan jejak digital antara HP Petrus dan Yohana, yang isinya pesan-pesan janjian.


News Update