Cegah Bus Terendam, Unit Angkutan Sekolah Gelar Simulasi

Kamis 06 Feb 2020, 10:55 WIB
simulasi penanganan bencana yang digelar Upas. (Ifand)

simulasi penanganan bencana yang digelar Upas. (Ifand)

JAKARTA – Antisipasi cuaca ekstrim dengan curah hujan yang cukup tinggi, Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan DKI, menggelar simulasi penanganan bencana, Rabu (6/2/20) malam.

Langkah itu untuk mencegah bus yang ada terendam banjir seperti yang terjadi diawal tahun 2020 lalu.

Kepala UPAS, Ali Murthado mengatakan, simulasi yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana banjir yang datang dan menenggelamkan kantor Upas dan ratusan armada.

Pasalnya, pada 1 Januari lalu, seratus bus yang ada tak sempat diselamatkan saat air meluap dari kali Cipinang. "Karena itu, kami mengambil langkah-langkah strategis dalam penanganan bencana banjir," katanya, Kamis (6/2/2020).

Dikatakan Ali, melalui simulasi yang digelar itu pihaknya menyiapkan personil yang disiagakan setiap malam. Hal itu untuk melakukan evakuasi 176 bus sekolah yang berada di pool agar tak terendam banjir setinggi satu meter. "Petugas yang ada harus bisa memindahkan lima bus untuk diselamatkan dari dalam pool," ujarnya.

Keseluruh bus yang ada itu, kata Ali, nantinya akan dipindahkan ke lokasi yang aman dan terhindar dari genangan. Dimana tiga tempat seperti TMII, terminal Pinang Ranti dan SPBG Pinang Ranti, yang menjadi lokasi evakuasi.

"Hal ini untuk menyelamatkan aset milik Pemprov dari bencana banjir yang terjadi seperti sebelumnya," tambah Ali.

Selain menggelar simulasi, lanjut Ali, pihaknya melakukan pembentukan posko siaga bencana banjir. Bahkan, pembuatan SOP (standar operasional prosedur) penanganan bencana banjir juga disiapkan. "Harapannya dalam mengantisipasi penanganan bencana ini kami siap dengan berbagai upaya," ungkapnya.

Ditambahkan Ali, akibat terjangan banjir pada awal Januari 2020 kemarin, ratusan pun terendam. Meski begitu, dari 119 bus yg terendam sebanyak 116 telah beroperasi dengan baik dan kembali melayani pelajar. "Hanya saja tiga unit bus yang masih dalam perbaikan," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 119 bus sekolah dipastikan rusak akibat terendam banjir luapan kali Cipinang setinggi satu meter. Meski air baru naik, Rabu (1/1) pagi, petugas yang ada tak bisa menyelamatkan aset milik Pemprov DKI yang setiap hari dinantikan para pelajar.

Syahrul petugas kebersihan mengatakan, ada sekitar ratusan bus sekolah yang tak bisa diselamatkan. Pasalnya, air dengan cepatnya naik dan menggenangi seluruh area Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS). "Subuh air langsung tinggi, ya nggak ada orang makanya banyak mobil yang terendam," katanya, Rabu (1/1).

News Update