Dampak Corona Jokowi: Awasi Sektor Perdagangan, Investasi dan Pariwisata

Selasa 04 Feb 2020, 22:14 WIB
Presiden Jokowi saat memimpin  rapat terbatas dengan topik "Kesiapan Menghadapi Dampak Virus Korona" di Istana Kepresidenan Bogor. (ist)

Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan topik "Kesiapan Menghadapi Dampak Virus Korona" di Istana Kepresidenan Bogor. (ist)

JAKARTA  - Presiden Jokowi mengingatkan para  menteri untuk mengawasi sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata dalam negeri,  sebagai imbas dari penerapan kebijakan terkait penyebaran virus corona pterhadap perekonomian Indonesia.

       "Sektor tersebut diyakini berpotensi terimbas dari kebijakan berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk membatasi diri dari konektivitas transportasi ke China," ucap Jokowi. 

       Itu disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas dengan topik "Kesiapan Menghadapi Dampak Virus Korona" di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (4/2/2020).

      "Saya minta dikalkulasi secara cermat dampak dari kebijakan ini pada perekonomian kita, baik dari sektor perdagangan di sektor investasi dan di sektor pariwisata," kata Jokowi.

      Dia menuturkan bahwa Republik Rakyat Tiongkok (RRT) merupakan negara tujuan ekspor pertama dengan pangsa pasar 16,6 persen dari total ekspor Indonesia. Tak hanya itu, RRT juga merupakan negara asal impor terbesar bagi Indonesia.

      "Berdasarkan data dari Trade map, pada 2018 nilai ekspor Indonesia ke China mencapai 17,126 miliar dolar AS dari total nilai ekspor Indonesia senilai 180,215 miliar dolar AS. Nilai ekspor tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2016 dan 2017 yang masing-masing 16,785 miliar dolar AS dan 23,049 miliar dolar AS, " terangnya. 

         Sebab itu, lanjut Jokowi, hal itu betul-betul harus diantisipasi dampak dari virus korona dan perlambatan ekonomi di RRT terhadap produk ekspor Indonesia. 

      Namun demikian, Jokowi juga memandang bahwa terputusnya hubungan dagang antara China dengan sejumlah negara akibat virus corona bisa menjadi 'peluang' Indonesia untuk mengambil ruang kosong komoditas ekspor asal China. Artinya, negara-negara yang sebelumnya mengimpor produk China bisa dialihkan ke Indonesia.

      "Saya juga melihat hal ini memberikan momentum bagi industri substitusi impor di dalam negeri untuk meningkatkan produksi berbagai produk yang sebelumnya diimpor dari Tiongkok," lanjut kepala negara. 

        Selain itu, Jokowi juga meminta Kementerian Pariwisata untuk menyiapkan langkah kontingensi atas dampak ditutupnya pintu kedatangan wisatawan asing asal China. (johara/win)

Berita Terkait

News Update