ADVERTISEMENT

Wamenag: Gus Solah Tokoh NU yang Berpikiran Terbuka, Demokratis dan Jernih Melihat Masalah

Senin, 3 Februari 2020 11:25 WIB

Share
Wamenag: Gus Solah Tokoh NU yang Berpikiran Terbuka, Demokratis dan Jernih Melihat Masalah

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA – Bangsa Indonesia kehilangan seorang ulama besar putra terbaik bangsa atas kepergian pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, yang juga merupakan seorang tokoh bangsa, K.H. Dr. Ir. Salahuddin Wahid.

"Almarhum seorang yang selama ini mengabdikan hidupnya untuk kepentingan umat dan bangsa," kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi di Jakarta, Senin (3/2).

Zainut menilai Gus Solah adalah tokoh besar Nahdlatul Ulama (NU).  "Beliau adalah seorang negarawan, ulama,  cendekiawan dan pegiat kemanusiaan. Beliau mengayomi semua golongan tanpa memandang suku, ras, agama dan golongan. Beliau adalah perekat persatuan dan penjaga harmoni kebhinnekaan," terang Zainut.

Zainut yang juga Wakil Ketua Umum MUI ini juga mengatakan almarhum Gus Solah adalah tokoh NU yang berpikiran terbuka, demokratis, dan jernih dalam melihat masalah. Sehingga dalam memberikan solusi salalu mengedepankan pertimbangan kemaslahatan untuk kepentingan yang lebih besar, dan mengenyampingkan kepentingan kelompok dan golongan.

"Beliau tidak segan menyampaikan kritik kepada siapa pun jika dianggap salah, dan membela siapa pun yang benar meskipun orang lain menganggap salah. Semua itu dilakukan tanpa ada pamrih dan beban, karena disampaikan dg penuh keihlasan," tuturnya.

Selain itu, lanjut Zainut, almarhum menjadi jembatan yang menghubungkan semua golongan. Jembatan yang menghubungkan tokoh-tokoh agama, pemerintah dan masyarakat.

Bahkan di kalangan NU beliau menjadi jembatan  antara golongan muda dan golongan tua. Sehingga di NU tidak terjadi kesenjangan generasi baik dari aspek pemikiran maupun sikap keagamaannya.

"Pesan terakhir beliau kepada saya disampaikan oleh putra beliau Gus Billy Wahid melalui pesan WA pada tanggal 30 Januari 2020 terkait dengan rencana pemutaran film Jejak Langkah 2 Ulama KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy'ari. Beliau berpesan agar Gus Billy Wahid berkomunikasi dengan saya, untuk hal tersebut saya menyambut dengan senang hati. Tidak lama setelah saya mendapat informasi beliau dirawat di rumah sakit karena kondisinya lemah. Belum sempat saya sowan beliau ternyata Allah Yang Maha Pengasih berkehendak lain, " jelasnya. (johara)

ADVERTISEMENT

Reporter: Tri Haryanti
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT