DKI Krisis Bawang Putih, Pasokan di Pasar Induk Tinggal 4 Ton

Senin 03 Feb 2020, 18:42 WIB
pedagang bawang putih di pasar Induk Kramatjati. (Ifand)

pedagang bawang putih di pasar Induk Kramatjati. (Ifand)

JAKARTA - Harga bawang putih di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, sejak beberapa hari belakangan ini merus merangsek naik. Stok yang ada pada Senin (3/2/2020) hari ini yang 4 ton, dipastikan harga salah satu kebutuhan pokok ini akan terus meroket.

Syamsul, pedagang, menyebut harga bawang putih sejak dua pekan belakangan ini terus naik. Senin (3/2/2020) harga bawang kembali naik menjadi Rp42 ribu. "Sebelumnya cuma Rp38 ribu, cuma hari ini naik lagi," katanya saat ditemui di pasar Induk Kramatjati, Senin (3/2/2020).

Ia memprediksi harga itu akan kembali meroket di hari ini. Hal itu disebabkan karena stok yang ada sudah mulai menipis sementara kiriman tak kunjung datang. "Seperti biasa saja, kalau barang nggak ada pasti jadi mahal. Apalagi dari kemarin sudah nggak ada kiriman bawang lagi," ujarnya.

Saat ini, sambungnya, di tempatnya berjualan stok bawang putih terus menipis. Ia hanya memiliki 20 karung bawang putih yang merupakan stok beberapa hari lalu. "Ini kalau dijual ya pasti tinggi, karena barangnya langka. Makanya paling saya jual cuma untuk langganan saja," ujarnya.

Atas kondisi itu, Syamsul berharap pemerintah mulai memberi perhatian untuk mencegah harga bawang putih kembali meroket. Caranya dengan menambah pasokan bawang putih impor agar stok tetap terjaga.

"Kalau ngga ditambahin stoknya bisa tambah tinggi harganya. Kita juga yang repot, nggak ada yang beli barang," sambungnya.

Terkait hal itu, Kepala Pasar Induk Kramatjati Agus Lamun mengatakan, saat ini stok bawang putih ditempatnya memang terus menipis. Akibatnya, kenaikan harga pun mulai terjadi karena pasokan yang berkurang dari normal dan ideal.

"Karena pasokan tidak seperti biasanya cenderung sedikit, dan itu menyebabkan kenaikan harga," ujarnya.

Agus menambahkan, untuk Senin (3/2/2020) stok bawang putih yang ada hanya tersisa 4 ton. Hal ini terus terjadi penurunan dari hari sebelumnya yang mencapai 16 ton. "Apalagi biasanya pasokan bawang putih di pasar Induk Kramatjati dalam setiap harinya mencapai 30-40 ton. Keseluruhnya itu untuk kebutuhan lima kota dan satu kabupaten di ibukota," ungkapnya.

 Atas kondisi itu, Agus berharap pemerintah membantu memfasilitasi agar stok yang ada hari ini ditambah. Karena bawang putih sendiri itu kewenangan pemerintah, dipihaknya berharap dilakukan penambahan. "Bawang putih itu kan tergantung impor dari Cina. Kami berharap pemerintah kendalikan lagi impor bawang putih," pungkasnya. (ifand/yp)

Berita Terkait
News Update