BOGOR – Istana Bogor tak terlepas dari bangunan di sekitarnnya. Bangunan yang mulai dibangun pemerintah kolonial Belanda di era Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff pada Agustus tahun 1744 ini ternyata kini mengandung nilai sejarah tinggi.
Salah satu bangunan cagar budaya lain yang bernilai tinggi yakni gedung Gereja GPIB Zebaoth Bogor. Gedung peninggalan kolonial ini, hari ini Kamis (30/1/2020), tepat berusia 100 tahun.
GPIB Zebaoth Bogor, pada zaman kolonial pemerintahan Hindia-Belanda, tempat ibadah umat Protestan ini dikenal dengan nama Koningin Wilhelmina Kerk. Seiring waktu berjalan, gereja ini disebut Zebaoth.
“Akibat nama yang sulit, akhirnya terakulturasilah oleh dialek lokal, hingga warga menyebutnya dengan nama gereja ayam. Di mana di puncak atap bangunan tertancap simbol ayam khas gereja Eropa,”kata Ketua Majelis Jemaat GPIB Zebaoth, Pendeta Omik Kaharudin Sth.
Puncak perayaan satu abad in disambut sukacita ribuan jemaat.
Menteri Agama, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Rozi mewakili Presiden Joko Widodo hadir dalam acara 100 tahun ini. Selain Menteri Agama, hadir juga Ketua Umum Sinode GPIB, Pendeta Drs.Paulus Kariso Rumambi Mth, Sekretaris Umum GPIB, Pdt Jakoba Marlen Joseph Sth, Sekretaris Umum PGI, Pendeta Jacky Manuputi, Ketua Majelis Jemaat GPIB Zebaoth, Pendeta Omik Kaharudin bersama para pendeta jemaat, Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan Badan Sosial Lintas Agama (Basolia) serta kepolisian dan TNI.
Menteri Agama kepada wartawan mengatakan, seratus tahun perjalanan gereja GPIB Zebaoth, menandakan Zebaoth sudah memiliki banyak pengalaman dalam hidup toleransi di bumi Indonesia.
Menurut Fachrul, perbedaan itu keniscayaan. Namun toleransi itu sangat perlu.
Karena dari perbedaan, kita saling mengerti dan memahami satu sama lain. Bagi Menteri Agama, tanpa saling menghargai akan perbedaan, kita tidak akan pernah kenal persatuan.
“Negara Dan agama harus saling beriringan. Semua agama mengajarkan kebaikan. Bahkan negara di Timur Tengah sekarang saja, sudah membuka diri akan perbedaan. Bahkan Paus, pemimpin tertinggi Katolik membuka misa natal di tanah arab, tempat dimana lahirnya para nabi,”kata Fachrul Razi.
Pada kesempatan ini, Menteri Agama menanda tangani prasasti satu abad gedung gereja Zebaoth. Namun Fahcrul mengatakan, ia berusaha, agar bisa, prasasti satu abad ini bisa di tanda tangan Presiden Jokowi.