TANGSEL – Kelompok Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) yang berasal dari ratusan kerajaan asli se Indonesia menilai fenomena kehadiran kerajaan abal abal diharapkan tidak membuat masyarakat terbawa halusinasi oknum tersebut.
“Yang jelas mereka yang belakangan menyebutnya raja dan ratu tanpa asal usul yang jelas hanya berhalusinasi saja karena yang ada atau tergabung dalam KAMN ini merupakan kerajaan yang sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka,” kata Ketua Harian MAKN, Yang Mulia Kasunan Surakarta Hadiningrat, DR KPH Eddy S Wirabhumi, di kawasan Serpong, Kota Tangsel, Kamis (30/1/2020).
Ada sekitar 250 kerajaan di Indonesia dan mereka sebagian tergabung dalam KAMN, yang memiliki para dewan kerajaan mulai dari raja, panglingsir serta pemangku adat di seluruh Nusantara.
Dan kerajaan sudah ada sebelum berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Saya tegaskan keberadaan MAKN atau kerajaan yang ada berdiri sebelum Indonesia merdeka jadi jangan disamakan. Mohon maaf ya. Sekarang lagi eforia raja rajaan yang jelas sama sekali tidak lucu,” ujarnya yang mengatakan jumlah anggota KAMN ada sekitar 56 raja. “Kami tidak akan memberikan wadah kepada kerajaan abal abal tersebut.”
Menurutnya aneh, ada Jenderal masa disamain sama yang baru masuk Polda Jawa Barat. “Beda lah raja yang ada begitu banyak dan ada sejak jaman dulu. Beliau-beliau itu orang yang terhormat karena garis keturunannya jelas. Yang jelas raja yang betul ,sama sekali tidak aneh pemikirannya dan tetap bersama pemerintah jadi nggak keluar rel yang ada,” tuturnya.
Menurutnya, KAMN akan melakukan pertemuan dengan para raja se Indonesia terkati maraknya keberadaan raja raja abal abal tersebut. (anton/tri)