CILEGON – Kasus Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor) di Kota Cilegon mulai meresahkan masyarakat, khususnya bagi Perumahan Cluster Metro Cilegon. Pasalnya warga di Grand Cendana Blok N 24, B11 Perumahan Metro Cilegon, Kecamatan Jombang, harus kehilangan 3 unit motor, Rabu (29/1/2020).
Menurut keterangan Vie (43) salah seorang korban, diduga para pelaku motor lebih dari satu orang. Saat itu dia mengetahui motornya hilang sekitar pukul 05.00 WIB. Diduga para pelaku menggasak motor pada dini hari.
"Ketahuannya sekitar pukul 5 subuh pas lagi keluar biasa saya ngecek ke depan rumah, eh motor sudah nggak ada," ujarnya kepada wartawan.
Setelah berusaha mencari, dirinya kemudian mengetahui motor yang hilang ternyata bukan hanya miliknya. Di lokasi perumahan yang sama terdapat tiga motor yang juga dicuri.
"Ada 3 motor yang hilang, motor Vixion, Vario dan Revo. Yang ketahuan pertama itu motor Vixion baru kemudian Vario dan Revo," ungkapnya.
Dikatakan bahwa sebelum terjadi kemalingan, pintu pagar seluruhnya terkunci. Namun bisa dijebol. Diduga para pelaku masuk ke area komplek melalui pagar beton perumahan yang dijebol. "Tadinya dikunci digembok, tapi bisa dibuka secara paksa," ucapnya.
Dia mengungkapkan bahwa peristiwa motor bukan kali ini saja, di perumahan setempat sering terjadi Curanmor. "Di Metro Cilegon itu sering kemalingan motor, bahkan pernah nyampe 8 motor," katanya.
Dia mengaku resah dengan keamanan di Perumahan Metro Cilegon. Apalagi saat ini keamanan dikelola warga.
"Saya juga sangat khawatir sekali dengan keamanan warga karena warga itu keamanannya duduk santai aja nggak keliling. Cuma keamanannya kan sekarang diserahkan ke warga karena sudah diserahkan ke pemerintah," paparnya.
Sementara itu, Koordinator Keamanan Perumahan Metro Cilegon, Deni Juwaeni mengatakan saat ini pihaknya sudah tak mempunyai kewenangan lagi terkait pengamanan di Grand Cendana Blok N 24, B11, Metro Cilegon.
"Saat ini kewenangan pengamanan sudah diambil alih oleh warga. Soalnya fasilitas umum dan fasilitas sosial juga sudah diserahkan ke pemerintah," katanya. (haryono/tri)