PEMILIHAN Wakil Gubernur (Wagub) DKI tengah diproses di DPRD, setelah kursi orang kedua di Pemprov DKI tersebut hampir satu setengah tahun kosong. Dua kandidat, dari Partai Gerindra dan PKS, sama-sama dinilai mumpuni. Tinggal menunggu tahapan-tahapan pemilihan.
Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi menjamin proses pemilihan wagub bersih dari politik uang. Dewan bahkan mempersilahkan proses pemilihan diawasi ketat. Money politic dalam pemilihan wagub memang sangat riskan dan sangat mungkin tidak terjadi. Karena akan sangat mudah tercium publik.
Tetapi politik transaksional dalam bentuk lain, serta campur tangan partai politik (parpol) dalam menentukan siapa yang akan mengisi jabatan sebagai ‘DKI 2’ tentu tidak bisa dinafikkan. Karena pemilihan wagub bukan dilakukan oleh rakyat secara langsung, melainkan oleh 106 ‘wakil rakyat’ yang duduk di kursi DPRD. Artinya, deal-deal tertentu dari parpol yang diwakili oleh legislator akan sulit dihindari.
Terlepas dari kepentingan politik, kepentingan publik harus diutamakan dan kekosongan kursi Wagub DKI memang harus segera diisi. Satu setengah tahun adalah waktu yang terlalu lama membiarkan Anies Baswedan bekerja single figter mengelola Jakarta yang notabene Ibu Kota NKRI.
Nama dua kandidat, Ahmad Riza Patria (Gerindra) dan Nurmansjah Lubis (PKS) dalam waktu dekat bakal dibahas di DPRD. Dua tokoh ini dinilai sama-sama punya intergitas yang mumpuni untuk mendampingi Anies mengelola Jakarta. Tinggal menunggu palu Dewan yang akan menentukan siapa yang dipilih.
Siapa pun yang akan mengisi kursi Wagub DKI, mau tidak mau harus bekerja sesuai dengan visi misi yang dicanangkan Anies-Sandiaga Uno saat maju Pilgub pada 2017. Wagub pengganti Sandiaga harus bisa saling mengisi dengan gubernur, dan menjalankan program yang dijanjikan kepada rakyat Jakarta dua tahun lalu. Bukan sebaliknya, mengutamakan kepentingan kelompok di atas kepentingan publik.
Publik berharap, wagub pendamping Anies bisa berduet dengan rukun dalam menyelesaikan persoalan di Jakarta yang begitu kompleks. Bukan sebaliknya malah menimbulkan kegaduhan. **