Bukan sebaliknya dengan melihat ke bawah lantas menimbulkan sikap sombong karena merasa dirinya lebih tinggi, lebih baik, lebih mulia dari mereka yang berada di bawah kita.
Orangtua kita, leluhur kita, para pendiri negeri ini telah mengajarkan agar hidup saling tolong menolong sebagaimana tercermin dalam falsafah bangsa. Bukan mengumbar ego dan kesombongan.
Para filsuf sering mengatakan "Jangan ego dengan kehebatan dan kekuasaan, jangan sombong dengan ketinggian ilmu dan amalan. Jangan pula takabur dengan kemuliaan. Semua itu hanya sementara!"
Ya! Semua bersifat sementara apakah itu jabatan, kekuasaan dan kehebatan lain yang ada. Padahal bagaikan roda yang terus berputar, kadang di atas, pada kesempatan lain berada di paling bawah.
Saat berada di bawah kita perlu melihat ke atas, tapi bukan untuk pasrah diri kemudian menjadi rendah diri. Melihat ke atas hendaknya dijadikan motivasi agar kita berusaha dan bisa naik kelas.Termotivasi meningkatkan kualitas diri.
Melihat ke atas sebagai pemacu diri untuk
meningkatkan prestasi, hidup lebih disiplin, teratur dan menata diri menjadi lebih baik lagi.
Melihat ke atas perlu dibarengi kesadaran diri akan ada dan perlunya motivasi. Tanpa itu, yang kelak akan didapat adalah kekecewaan dan kecemburuan, bahkan dapat melahirkan iri dan dengki yang bisa berimbas kepada perilaku korupsi atau aneka perilaku buruk lainnya.
Kita dibolehkan selalu melihat ke atas untuk urusan akhirat, menengok ke bawah menyangkut masalah duniawi.
Dalam konteks urusan duniawi, pepatah Jawa mengatakan "Nek wis ono, sukurono. Nek durung teko, entenono. Nek wis lungo lalekno, nek ilang ikhlasno." Artinya kalau sudah punya syukurilah, kalau belum datang, sabarlah menanti, kalau sudah ditinggal pergi, lupakanlah, dan kalau hilang, ikhlaskanlah!
Ini mengajarkan kepada kita tentang kesadaran untuk senantiasa bersyukur atas apa yang telah didapat. Bersabarlah mengharap yang akan datang, dan tabahlan menghadapi cobaan, serta ikhlas menerima kenyataan apa pun adanya.
Sifat - sifat seperti itulah yang hendaknya menyatu dalam perilaku sehari - hari. Lebih - lebih di era sekarang ini, makin dibutuhkan sikap kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sekitar.